12. Mohon Restu

5.3K 331 24
                                    

Hai hai👋 Apa kabar semuanya? Karena kuotaku masih lumayan kenceng, malem ini aku langsung update kelanjutan kisah Abi dan Killa. Oke, tanpa berlama-lama langsung aja ke ceritanya. Hope u like it❣

🌺Happy Reading🌺

Abi dan Killa tampak sudah rapih dan siap untuk pergi. Mereka akan mengunjungi kediaman orang tua Killa untuk meminta restu. Mereka berharap minggu sore ini menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung dan membicarakan hal ini.

"Gapapa kan kalau kita tinggal anak-anak?" tanya Killa.

"Mereka sudah besar, tidak masalah meninggalkan mereka sebentar. Lagipula mereka akan bosan mendengar pembicaraan kita nanti." terang Abi sembari mengelus rambut Killa.

"Mas bener. Pembicaraan kita tidak baik untuk mereka ketahui, apalagi Ale yang masih kecil." ucap Killa.

"Berangkat sekarang?" tanya Abi yang langsung diangguki oleh Killa.

"Mommy sama Daddy mau kemana?" tanya Ale membuat kedua kakaknya ikut menoleh.

"Kita mau pergi sebentar, kalian tunggu di rumah saja ya! Sebagai gantinya, minggu depan kita liburan sebelum kalian ulangan." ucap Abi.

"Beneran?" tanya Ale dengan berbinar.

"Iya." jawab Abi.

"Oke deh. Kalo gitu, Daddy sama Mommy boleh pergi. Tapi jangan lama-lama ya!" ucap Ale.

"Iya." jawab Abi dan Killa bersamaan.

Sepanjang perjalanan, tidak ada pembicaraan. Killa terlihat gelisah dan Abi dengan mudah menyadari itu. Mobil Abi sudah memasuki kawasan perumahan tempat tinggal orang tua Killa. Namun ia malah menghentikan mobilnya.

"Kamu kenapa?" tanya Abi sembari menatap Killa yang masih saja membisu.

"Apa kamu sedang ragu?" tanya Abi lagi dan dijawab dengan anggukan.

"Saya tidak tau kamu sedang ragu untuk bertemu dengan Ayahmu atau ragu untuk menikah denganku. Tapi kamu harus tau bahwa saya mencintaimu. Sekalipun dia tidak hadir, aku akan tetap mencintaimu." terang Abi sembari mengelus perut Killa.

"Seandainya malam itu kita tidak bertemu,kita masih bisa bertemu saat kamu berkunjung ke rumah saya. Dan saya akan tetap jatuh cinta kepadamu. Karena sikapmu membuat lelaki manapun tertarik." lanjut Abi.

"Jika kamu tanya apakah saya juga ragu, maka jawabannya adalah iya. Saya ragu orang tuamu akan menerima seorang duda brengsek yang telah merenggut kesucianmu. Usia saya lebih dari dua kali lipat usiamu. Dengan status saya yang duda dan mempunyai tiga orang anak, apakah Ayahmu mau menerima saya Killa?" tanya Abi.

"Mas orang baik, tidak ada yang bisa menolak menantu sebaik Mas. Begitu juga dengan Ayah." jawab Killa sembari menatap Abi.

"Bagaimana saya bisa percaya diri di hadapan Ayahmu, kalau kamu saja tidak yakin dengan pilihanmu?" tanya Abi.

"Killa tidak meragukan kasih sayang dan kebaikan Mas. Killa hanya takut Mas mendapatkan perlakuan buruk dari Ayah. Karena bagaimanapun juga, Ayah pasti masih sangat marah mengetahui kehamilan Killa." terang Killa.

"Apakah saya pernah mempermasalahkan hukuman yang diberikan Papa dan kedua anak saya?" tanya Abi yang dijawab dengan gelengan oleh Killa.

"Saya juga tidak akan mempermasalahkan perlakuan dari keluargamu. Saya memang pantas mendapatkan hukuman atas perbuatan lancang saya terhadap kamu." terang Abi.

"Mas udah terlalu banyak nerima hukuman karena Killa." ucap Killa dengan nada sedih.

"Jangan bersedih dan merasa bersalah! Anggap saja ini sebagai tanda perjuangan cinta saya." ucap Abi sembari menangkup kedua pipi Killa.

Love You, Mommy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang