Hola, Amigos! Udah kangen sama Killa dan Abi belum? Atau kangen si gemes Ale? Kalau gitu, langsung aja ke ceritanya. Semoga suka🥰
🌺Happy Reading🌺
"Kita udah sering ke pantai, sesekali kita nikmati pegunungan gitu kan enak." ucap Syasya menguatkan pendapatnya.
Saat ini, Caca dan Syasya tengah berdebat mengenai destinasi wisata yang akan mereka kunjungi. Sedari tadi pembahasan ini tidak kunjung usai. Keduanya tidak ada yang mau mengalah.
"Ke gunung tuh ribet, Sya! Kita harus jalan, bawa beban berat, belum lagi kalo hujan. Mending ke pantai aja, lebih simple dan gak bikin capek." sahut Caca.
"Kalau kalian berdebat terus, kita batalkan liburannya." ucap Abi membuat Caca dan Syasya menatap Abi dengan tatapan tajam.
"Dad~" rengek keduanya dengan kompak.
"Makanya kalian diem, Daddy pusing denger kalian berantem gak jelas." ucap Abi.
"Gak jelas apanya sih Dad?" tanya Caca.
"Iya, Dad. Jelas-jelas kita lagi pilih destinasi wisata kita kali ini." timpal Syasya.
"Kalian gak perlu repot-repot pilih destinasi wisata. Oma sama Opa kalian udah ngasih tiket, sayang kalau gak dipake." ucap Abi sembari menyimpan tiket pesawat yang diberikan orang tuanya.
"Kok Daddy gak tanya kita dulu?" tanya Syasya.
"Daddy kalian juga gak tau Oma sama Opa beliin tiket itu." sahut Killa sembari menyajikan cemilan yang ia buat.
"Kopinya, Mas." Killa menyajikan segelas kopi di meja dekat Abi.
"Makasih, Sayang." ucap Abi lalu mengecup kening Killa yang duduk di sampingnya.
"Kita bosen Dad ke Bali terus." keluh Syasya.
"Eh elo aja yang bosen, gue sama Ale, sih, nggak. Bali seru lagi, banyak pantai, makanannya enak-enak, pokoknya Bali keren." ucap Caca.
"Tapi Ca--"
"Mommy tuh lagi hamil, gak mungkin kita ajak ke gunung. Lo pergi aja ke gunung sama Gampo atau Deshal." Caca memotong ucapan Syasya.
"Kali ini, Daddy setuju sama Caca. Lagipula kita akan berlibur ke Lombok, bukan Bali." ucap Abi.
"Ya, sama aja ke pantai, Daddy. Oh iya, kalo Daddy setuju sama ide Caca, berarti Syasya boleh pergi sama Gampo atau Deshal?" tanya Syasya dengan penuh harap.
"Daddy gak bilang gitu." jawab Abi membuat Syasya cemberut.
"Ish, Daddy, gak asik!" rajuk Syasya.
"Coba jelasin sama aku, kenapa Syasya pengen banget ke gunung?" tanya Killa dengan lembut.
"Kata Gampo, muncak tuh seru. Kita bisa kenal sama orang lain, nikmatin pemandangan dari atas gunung, kita juga bisa belajar sabar dari perjalanan ke gunung." terang Syasya.
"Tapi gak harus liburan ini, kan, ke gunungnya?" tanya Killa untuk memastikan.
"Ya, iya, sih." jawab Syasya ragu.
"Liburan ini ke pantai gapapa kan?" tanya Killa lagi.
"Ya, gimana lagi, tiketnya udah ada, Mommy juga lagi hamil. Mau gak mau, aku ngikut." jawab Syasya.
"Lain kali, ya, pergi ke gunungnya." ucap Killa sembari mengelus rambut Syasya.
"Bener ya?" tanya Syasya yang dijawab dengan anggukan oleh Killa.
"Sayang Mommy." ucap Syasya sembari memeluk Killa.
"Ale juga sayang Mommy." timpal Ale ikut memeluk Killa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You, Mommy!
RomanceApa yang terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar seorang siswi SMA hamil? Apa yang akan kamu lakukan jika itu terjadi pada sahabat baikmu? Bagaimana jika kamulah yang menjadi salah satu penyebab kehamilannya? Apakah kamu akan bertanggungjawab?