Sinopsis
Dia bahagia. Saat dia hidup susah di panti asuhan dia bahagia, saat dia Kakeknya menemukannya dia bahagia, saat dia dibawa pergi menemui keluarganya dia bahagia, saat orang tua kandungnya tidak mau mengakuinya dia bahagia, saat orang tuanya lebih mencintai anak adopsi mereka daripada anak kandungnya sendiri dia bahagia, saat dia hidup dalam penindasan dan orang tua dan saudara tirinya dia bahagia, dan saat saudari kembarnya direnggut darinya ... dia tidak bahagia.
Dunia yang mendorongnya menjadi jahat, dunia tidak perduli dengan kebaikannya, dunia terlalu gelap untuk menyadari ada titik cahaya redup yang mendamba ingin diselamatkan.
Dia pernah memohon pada Sang kebijaksanaan, Themis yang agung agar menyelamatkannya, dia pernah memohon pada sang keadilan untuk berbelas kasihan padanya, namun tak ada yang datang. Maka dia berbalik, berjalan menuju ke arah sebaliknya.
Melangkah dengan penuh martabat menuju jalan neraka.
****
Ini bukan cerita tentang CEO dingin yang hatinya selalu dilelehkan oleh pesona lemah lembut protagonis wanita. Ini bukan cerita tentang 'The Possesif' atau 'Cold Husband' yang selalu jatuh dalam pesona wanita yang biasanya selalu beralaskan untuk balas dendam atau apalah itu. Ini bukan cerita yang Plot-nya selalu sama tentang CEO-CEO yang diulang ratusan ribu kali atau cerita fiksi tidak masuk akal yang menjelaskan tentang orang paling terkaya di dunia, tokoh utamanya tidak se-amazing itu.
Tidak ada istilah 'Hanya Gadis Biasa' atau 'Wanita cantik+populer+kaya)di cerita ini. Tapi juga tidak ada istilah 'Gadis Baik Hati'.
Ini kisah tentang Aria Ashe Van Amstel.
Jahat, licik, munafik. Tiga kata yang tepat untuk menggambarkannya. Seharusnya dia yang seperti itu hanya cocok memerankan tokoh jahat dalam suatu cerita, tetapi dia memaksakan kehendak semesta untuk menjadi penulis skenario cerita.
Aria bisa dikatakan hanya seorang gadis remaja, tapi di dalamnya dia seperti nenek sihir dengan 1001 pikiran buruk. Mengatasnamakan Balas Dendam atas semua yang dia lakukan. Tindakan kekerasan, penganiaya, manipulasi, semua didalangi olehnya, dengan mengatasnamakan keadilan.
Dia tidak pernah mendapatkan keadilan, maka dia menciptakan sistem keadilannya sendiri, keadilan yang manusia lain anggap sebagai kejahatan. Jika keadilan tidak bisa menolongnya, maka dia akan menjadi keadilan itu sendiri, jika Themis tidak bisa menolongnya, maka dia yang akan menjadi Themis.
Mei|2021|Themis|Conanfa
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGS: Themis
FantasyDia Aria Ashe Van Amstel. Anak kandung dari keluarga Van Amstel yang tidak diakui keluarganya karena mereka lebih mencintai anak adopsi mereka, dia hidup dalam penindasan orang tua dan saudari tirinya yang berpura-pura lemah dan baik. Dia tidak berd...