BAB 60: Kecelakaan Pendakian Bag 5: Naik-Naik Ke Puncak Gunung.

2.3K 480 160
                                    



HOLLA EVERYONE^^

TANPA BANYAK KATA, SELAMAT MEMBACA WKOWK0W. MOHON MAAF NUNGGU HAPPY HOLIDAY YANG PANJANG.


***************







Bohong kalau Leo bilang dia tidak takut, saat Leo kembali sadar dan mendapati dirinya ke posisi semula, yang pertama Leo cari adalah Aria. Takut bila itu tak nyata, pun takut bila Leo sudah ditinggalkan untuk mati di sini.

Dia ada, dia tetap di sisi Leo, tersenyum dengan hangat sehangat mentari seakan-akan senyumannya mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja, Leo tidak perlu khawatir, dia tidak akan meninggalkan Leo.

Dia datang membawa air menggunakan daun, meminumkan air pada Leo setelah membantu Leo duduk bersandar. Dengan pelan dan sabar, dia merawat Leo seperti boneka yang rapuh.

Dia pergi lagi untuk membasahi kain yang ada di samping Leo, kain lap yang digunakannya untuk mengelap tubuh kotor Leo, dia datang dengan lap basah itu untuk mengusap wajah Leo.

Leo memperhatikan bahan kain yang dia gunakan adalah kain yang sama dengan baju yang dia pakai, dia merobek baju bagian bawahnya untuk membuat kain. Jaket yang menutupi tubuh Leo pun jaket miliknya, sementara dia memakai pakain tipis yang sudah kotor pula. Pelan-pelan dibasuhinya luka-luka di tubuh Leo dengan telaten.

Beberapa saat kemudian dia pergi lagi, kembali dengan sepotong Pir liar di tangannya yang sudah mulai busuk. Dengan wajah agak tertunduk malu dia berkata, "maaf ya Leo ... aku hanya bisa menemukan ini untukmu ...."

Dia memberikan Pir busuk itu pada Leo, lalu pergi ke luar lagi, meninggalkan Leo sendirian, Leo yang sedari tadi hanya diam, tidak bicara apa-apa pada Aria. Mungkinkah Leo masih benci?

Kebencian tidak bisa hilang seperti itu saja, perlu proses. Tapi beberapa orang bisa langsung menghilangkan benci di hatinya apalagi dengan situasi dan kondisi seperti ini. Katanya untuk melihat sifat asli seseorang kau hanya perlu melakukan perjalanan jauh dengannya, saat itu kau akan tahu seperti apa karakternya.

Leo mengambil Pir busuk di sampingnya, tidak pernah terpikirkan dia akan makan sesuatu yang seperti ini, bahkan jika itu makanan terakhirnya, Leo akan memikirkannya berulang-ulang kali dulu. Namun ....

Leo langsung menggigitnya.

Dia memang lapar, sangat lapar. Namun perutnya sudah tersembuhkan dengan air yang diberikan oleh Aria. Dia memakannya demi rasa malu Aria, dengan malu-malu Aria memberikan dia Pir busuk. Leo sudah membayangkan betapa susahnya dia mencari ini untuk Leo.

Manis, ini buah terenak yang pernah Leo makan, sambil menunduk dia memakan dengan berbagai perasaan bercampur aduk. Butuh waktu yang sangat lama untuk Aria pergi mencari makan untuk Leo, dia berusaha keras untuk Leo, namun dia masih merasa tidak enak karena tidak bisa memberikan sesuatu yang lebih baik pada Leo.

Padahal, dia hanya seorang perempuan bertubuh kecil, langkahnya sangat kecil, tangannya seperti akan patah ....


**********


"Enak?" tanya Kings.

"Enak," jawab Aria.

Roti isi dan snack renyah itu dimakannya dengan lahap, padahal tidak lapar, tapi menikmati makanan di atas penderitaan orang lain membuat nafsu makannya naik.

Kings membukakan bungkus snack untuk Aria, belum selesai dibuka seluruhnya, sudah Aria rebut dari tangan Kings dan kembali makan dengan lahap.

"Pikirkan tawananmu di sana, kau memberinya Pir busuk yang tidak sengaja kau temukan hanyut di sungai, setidaknya beri dia sepotong roti," Kings yang memiliki hati nurani manusia menyarankan Aria untuk memberikan sedikit kebaikan untuk Leo.

KINGS: ThemisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang