****
"Louist! Lihat-lihat! Ada bianglala. Aku suka sekali naik bianglala ...." Lily menyatukan kedua tangannya di pipi kanannya, memasang gaya yang imut dan menarik. Lihat saja bagaimana orang-orang di sekitar melirik-lirik tak lepas padanya.
Ada seorang wanita yang marah pada pasangan karena tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Lily, dia melotot pada Lily usai memukul pundak pasangannya, namun bukannya takut, Lily diam-diam memandangnya dengan rendah, membuat wanita itu merasa terhina.
Lily melihat Louist tidak juga merespon, menghela napas ia, si Louist ini agak susah rupanya. Dia tidak mengambil kail Lily walau Lily terus memberikan umpan positif padanya. Dia mau main tarik ulur?
"Louist, mau naik bianglala bersama?" tanya Lily. Ish! Kan akhirnya Lily yang mengajak duluan, menyebalkan. Kenapa dia tidak peka sekali sih! Walau pun di balik semua itu Lily masih agak senang, lihat bagaimana Louist memegangi kantung belanjaan Lily, ia membelikan Lily berbagai macam hal. Dia dapat anting yang lebih mahal dari yang dia rebut dari Aria. "Kita bisa mengobrol banyak di atas."
Lily menyadari awalnya Louist tidak tertarik, namun ketika mendengar kalimat terakhir, Louist berhenti melangkah dan mengangguk mengiyakan. Sepertinya Louist suka mengobrol banyak hal dengan Lily. "... ya, boleh. Kau bisa cerita bagaimana kehidupan orang-orang di rumahmu ... maksudku seperti aktivitasmu dengan orang terdekatmu."
"Louist, kau mau mengintip kehidupan pribadiku? Ha-ha ... sungguh tidak ada yang menarik. Selain banyak belajar dan beraktivitas dengan produktif, tidak ada yang menarik yang harus aku ceritakan." Lily nampak sangat senang namun mampu menjaga keanggunannya. "Tapi kalau Louist tertarik, aku akan cerita semuanya. Hanya pada Louist."
"Ya." Jawab Louist, dan mereka melangkah menuju bianglala.
"Aku merasa sangat beruntung karena bisa jalan berdua denganmu, saat di Berg seringlah sapa aku, sudah lama aku mau dekat dengan Louist, sekarang rasanya seperti mimpi saja."
"Ya," jawab Louist lagi.
Lily mendengus pelan, jangan pikir Lily tertarik denganmu Louist. Setelah Lily kehilangan minat dan mendapatkan dia sepenuhnya, Lily tidak akan tertarik lagi dengannya. Kalau Lily menemukan gunung emas, setelah mendapatkannya, dia akan mencari gunung yang lebih besar lagi, terus mencari untuk mendapatkan semuanya.
Lily menghentikan langkahnya saat matanya melihat pada orang di lantai atas yang dia kenali, berdiri dekat pembatas sambil melihat bianglala yang tinggi. "Aria?" sebutnya.
Entah karena Lily berhenti, Louist juga ikut berhenti dengan tersentak. Dia pasti khawatir dengan Lily yang tiba-tiba berhenti melangkah.
Kenapa Aria di sini? Bukannya anak itu tidak pernah keluar dari kamarnya selain ke taman atau meja makan pada malam hari?
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGS: Themis
FantasyDia Aria Ashe Van Amstel. Anak kandung dari keluarga Van Amstel yang tidak diakui keluarganya karena mereka lebih mencintai anak adopsi mereka, dia hidup dalam penindasan orang tua dan saudari tirinya yang berpura-pura lemah dan baik. Dia tidak berd...