BAB 23: Langkah Pertama Bag. II.

4.5K 757 304
                                    

Hello everyone, dengan update ini Co harap bisa menghibur orang-orang, semoga suka.

Terimakasih sudah memberitahu kalau ada typo, semua kritik, saran, komentar menghiburnya, suka-suka 💚.

Terimakasih atas segala dukungannya, ayo kita bahagia. 😊.

 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




****






"Oke baiklah. Kalau begitu aku yang milikmu, klaim aku. Masalahnya selesaikan?" Kings menguap lebar lalu memeluk Aria erat seperti gulingnya, bergumam pada Aria dengan suara yang serak karena mengantuk. Agak kurang jelas ucapannya namun Aria masih bisa mendengarkannya.

"Aku milikmu ...."

Aria mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Kings yang terpejam dengan nyaman, ketika Aria mengangkat kepalanya, Kings membuka matanya lagi, dan dilihatnya setan bayi bajang yang tersenyum lebar seperti mau memakannya hidup-hidup. Apa? Mau apa dia?

"Baiklah, karena Paman milikku berarti pesawat-pesawatnya dan para Oom-Oom pilotnya juga punyaku."

Ah, Kings lupa. Dia bukan sedang bicara dengan wanita normal, tapi dengan reinkarnasi bayi setan kecil yang sintingnya bisa sampai urat kaki. "... kecuali pilotnya."

"Kalau begitu bagaimana aku menerbangkannya? Aku mau pilotnya. Aku mau Paman pilot-"

"Paman apa? Tadi kau bilang Oom sekarang Paman, Pamanmu itu,kan aku!" Kings langsung memotong kalimat Aria dengan nada tinggi.

"Baiklah, maksudku aku mau Oom pilotnya. Yang banyak."

"Kau ini serakah sekali, aku mau kau apakan ha? Kau mau buat harem?" Kings meninggikan suaranya dia tidak mau pembicaraan tentang Oom pilot ini dibahas lagi. "Lagi pula Pamanmu itu,kan hanya aku."

Aria memutar bola matanya, "aku pikir Paman tidak suka dipanggil Paman-Oom."

"Memang tidak suka," jawab Kings. "tapi setelah dipikir lagi, Paman punya ikatan yang kuat,kan."

"Nanti aku akan berhenti memanggil Paman dengan panggilan Paman."

"Kenapa?" tanya Kings, matanya jelas terbuka sekarang, kantuknya sepenuhnya hilang, terganggu ia. "Kau mau mengadopsi Paman baru?"

"Nanti aku akan panggil Paman dengan nama Paman."

"Namaku-"

"Kings." Sebut Aria.

"...." Termangu Kings seketika.

"Nanti setelah saatnya tiba, aku akan panggil Paman dengan nama Paman, Kings." Aria masih melanjutkan. Tiba-tiba Kings terbangun, dia terduduk dan Aria mengambil kesempatan untuk pindah dan melepaskan diri darinya, duduk ia menghadap Kings dengan wajah Kings yang setengah termangu.

KINGS: ThemisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang