Semangat, semoga bahagia, selamat membaca ^^.
***************
Pagi tiba, hawa pegunungan yang sejuk merasuk ke dalam tubuh, kicauan burung-burung terdengar sangat riuh, suara para wisatawan yang menginap mulai terdengar di sela-sela kesibukan.
Kelompok para laki-laki dan perempuan yang menarik perhatian para wisatawan sejak kemarin—kini mulai berkemas pula. Paras indah mereka membuat mereka mencolok di antara semua kelompok di pegunungan itu.
Tentu saja mereka adalah Lily and the friends.
Terlihat para laki-laki yaitu Dante, Louist dan Leo mengepak barang-barang yang besar dan membawanya menuju mobil-mobil yang sudah menunggu. Sementara Lily, Maryalene ikut membawa barang-barang kecil. Riana dilarang Kakaknya untuk mengangkat barang dan dia bergelayut di tangan temannya Vient yang ikut tak mau melakukan pekerjaan kasar seperti mengangkat barang, Vient menyuruh sopir dan pelayan yang datang menjemputnya untuk membantu mengangkat barang-barang.
Usai barang-barang dimasukkan ke dalam mobil mereka masing-masing, mereka siap pergi untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Bukan hanya kelompok mereka saja yang siap untuk meninggalkan pegunungan Duunstern, namun hampir semua wisatawan sudah siap berkemas untuk pergi.
"Kau tetap mau tinggal?" Pertanyaan Dante membuat semua orang yang siap pergi—kini kembali berpusat pada Leo.
"Tentu saja, orang gila mana yang mau melewatkan tantangan seperti ini?" ujar Leo.
"Lebih tepatnya kau yang gila," cemooh Dante.
"Sirine peringatan tadi pagi bukan hanya sekedar imbauan, artinya semua wisatawan harus pergi," Dante memberitahu lagi.
Pagi-pagi sekali saat matahari belum benar-benar terbit, sirine peringatan terdengar di segala penjuru pegunungan. Mengimbau para wisatawan untuk meninggalkan pegunungan Duunstern, ramalan cuaca mengatakan bahwa akan turun hujan hari ini tapi pagi tadi, diberitahukan bahwa akan ada badai hujan yang cukup besar melanda area pegunungan dan sekitarnya, sehingga semua wisatawan diimbau untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Tidak apa-apa kalau tidak ketahuan," jawab Leo sembrono.
"Pasti nanti ada pemeriksaan," kembali Dante bicara untuk merubah pikiran Leo untuk tetap tinggal dan mendaki sendirian.
"Bukan hanya sekali-dua kali aku berhasil lolos dari ranger gunung, tidak apa-apa, kau jadi cerewet seperti Ibuku," balas Leo.
Dante menyerah memberitahunya, dia menyusul adiknya yang tengah bicara mengucapkan salam perpisahan kepada temannya si Vient. Adiknya Riana terkadang terlalu dramatis, padahal besok juga dia pasti akan bertemu lagi dengan temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGS: Themis
FantasyDia Aria Ashe Van Amstel. Anak kandung dari keluarga Van Amstel yang tidak diakui keluarganya karena mereka lebih mencintai anak adopsi mereka, dia hidup dalam penindasan orang tua dan saudari tirinya yang berpura-pura lemah dan baik. Dia tidak berd...