**************
Waktu berlalu untuk tahun ajaran baru Berg yang sibuk, rutinitas kembali santai. Malam hari di kediaman Van Amstel, usai berbincang dengan Eugene Kakek Aria mengenai banyak hal tentu saja terkait masalah kesehatan Eugene dan yang terpenting masalah harta warisan-Aria kembali ke kamarnya untuk istirahat.
Aria tidak keluar untuk makan malam, makan malam bersama ditiadakan, Eugene sibuk di ruang kerjanya, Ayah dan Ibunya tercinta tengah berjalan-jalan beli baju lebaran untuk Lily tersayang, Lana ada kelas malam dan Nathan sibuk seperti biasa dan mungkin pulang keesokan paginya.
Aria menonton televisi di kamarnya, dia duduk di sofa dengan damai tanpa terusik. Itu sebelum obrolan malam yang sempat ia abaikan selama beberapa hari kembali mengisi waktu kosong Aria.
Lucy: "Gaes, besok lusa aku ada konser di Nieuwe Luxor Theater, kalian harus datang. Aku sudah siapkan 4 kursi didepan."
Lucy: "Aria, khusus untukmu aku membuat musik baru ...."
Karel: "Aku sibuk, minggu besok rencananya aku mau di kamar mandi seharian."
Lucy: "Aku harap kau mati di kamar mandi."
Karel: "Aku harap kau langsung meninggal di auditorium besok."
Azazel: "Besok tidak bisa, aku harus ke Den Haag."
Dieter: "Aku juga tidak bisa. Ada kewajiban seorang anak tunggal berbakti yang tidak bisa aku tinggalkan."
Kalau Aria tidak ikut, mereka juga enggan sebenarnya, Lucy pun masih mempertimbangkan untuk hadir atau tidak ke pentas besok, membuat pihak penyelenggara dan agensi ketar-ketir karena tak kunjung mendapatkan kabar darinya. Memang ya, orang ternama seperti Lucy suka seenaknya sendiri ....
Toh, Aria kan sedang marah ....
Beberapa hari yang lalu di ruang astronomi tercinta mereka, awal semester baru sangat berat, mereka (The Laws) harus menyusun jadwal dan kembali berkecimpung dalam dunia belajar demi warisan Ayah-Ibu tercinta. Dalam hari-hari yang berat itu, mereka selalu pulang malam dan usai hari-hari paling sibuk berakhir, sabtu malam di menara astronomi Dieter membawa kembang api besar, untuk ditembakkan ke langit dari menara astronomi. Saat itu Aria baru menyusun pion-pion catur di papannya, Azazel tengah mengaduk kopi campur durian miliknya, Lucy dan Karel merebut kembang api raksasa dari tangan Dieter sehingga terlibatlah mereka bertiga dalam pertarungan sengit. Saat itu kembang api sudah dihidupkan dan tragedi terjadi, tembakan kembang api itu meluncur hampir di tiap sudut ruangan, ke rak buku Aria, dan yang paling mengerikan, tembakan terakhir meluncur ke papan catur yang sedang Aria susun, hampir mengenai Aria.
Gelas kopi campur durian Azazel jatuh ke lantai, Azazel segera menghampiri Aria, untungnya tembakan kembang api tidak mengenai Aria sehingga Azazel berhenti khawatir dan menarik napas lega. Baru setelahnya Azazel menatap tajam kepada ketiga temannya di sudut ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGS: Themis
FantasyDia Aria Ashe Van Amstel. Anak kandung dari keluarga Van Amstel yang tidak diakui keluarganya karena mereka lebih mencintai anak adopsi mereka, dia hidup dalam penindasan orang tua dan saudari tirinya yang berpura-pura lemah dan baik. Dia tidak berd...