02

2K 90 9
                                    

Vote dan coment kalian sangat membangun semangat saya!

°

°

°

"Tas Adidas, baru lagi Ge?" Tanya Reka teman cowo sekelas Geha.

"Iye, kasian duit gua nganggur jadi beli tas aja. Ya, harganya gak mahal-mahal benget sih," kata Geha santuy, gadis itu meletakkan tasnya di kursinya yang ia duduki.

"Berapa itu ge?" Tanya Ceva yang duduk didepannya.

"Murah Cev, kenapa? Mau? Pulang sekolah kerumah gua dulu."

"Iya berapa harganya wahai ratu Shopping?"

"Cuma delapan puluh juta doang," ucap Geha jujur, sangat jujur dari dalam hati.

Ceva membola mata tak percaya, mau tak percaya tapi Geha orangnya, jadi wajar dia sudah dijuluki ratu shopping.

"Cuma ya cuma dan doang," ucap Ceva sedikit tersenyum paksa. Gadis didepannya ini emang begini kerjaannya pamer tiap saat.

"Gua tau pikiran lo, gua gak pamer cuma ingin menunjukkan saja, you understand?"

"Bedanya apa?"

"Ucapan, kata, kalimat, dan huruf."

"Eh, gua pinjem pena lo dong."

Geha mengangguk, ia mengeluarkan kotak pensil yang bermerek juga lalu memberikan satu pena ke Ceva.

Ceva tau ini pena yang mahal, maka ia akan berhati-hati meminjamnya. Feeling nya berkata bahwa untuk membeli satu bolpoin ini dua ginjal tidaklah cukup.

"Kalau ilang gimana ge?"

"Ya ganti."

"Ini harganya berapa?"

"Murah kok, Lo gosah kepo."

"O-oke."

Geha menghidupkan layar ponselnya, ia membuka salah satu aplikasi online dimana disitu menjual berbagai jenis Beha dan celana dalam dalam berbagai bentuk dan ukuran. Reka mengintip apa yang dilakukan Geha, sebenarnya ia tau pasti ratu shopping itu tengah berbelanja secara online dan tentunya membeli barang yang ada label mall nya.

"Waw Beha," ucap Reka sedikit menganga.

Geha terkejut tetapi ia kembali bodo amat lalu melanjutkan kegiatannya meng scroll jejeran picture Beha dan celana dalam.

"Ck, gak ada yang menarik."

"Lo mau beli apa ge?" Tanya Ceva.

Geha menunjukkan layar ponselnya.
"Itu yang berenda bagus ge buat malem pertama lo sama Abim," Ucap Ceva asal.

"Abim siapa? Temen gua?"

"Itu loh si kismin pelit bin medit," ucap Ceva sembari melirik Bima yang memakan bekal di kotak makan ungunya.

"Ih ogah gua nikah sama dia."

"Woy pak Widodo masuk kelas!" Ucap salah satu teman sekelas Geha.

"Assalamualaikum, gimana kabarnya anak-anak ku tercinta?" Pak Widodo meletakkan laptop di meja guru.

"Baik pak," sahut mereka semua.

"Kalian hari ini free tapi jangan berisik, bapak lagi masukin nilai ulangan harian kalian."

Geha tak mendengarkan ucapan gurunya itu. Ia mengambil pemotong kuku di dalam tempat pensilnya.

"Anak-anak ada yang bawa kabel data?" Tanya pak Widodo.

Stingy for shopaholic (LENGKAP ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang