Vote dan komen-!
Tega banget kalian ga vote:( ini kan cerita gratis, itung-itung rasa lelah, waktu yang author luangin buat nulis terbayarkanlah:(
Ini author udah kasih bonus double up! Buat nemanin malming kalian dirumah. Yakali kalian ga muncul sama sekali sih? Apalagi gak mau vote?:(
Happy reading<3
•
•
•
Geha sudah rapi dengan jaket levis dan juga celana jeans yang terdapat beberapa sobekan diarea lututnya. Gadis itu menggendong tas selempangnya lalu memasukkan benda pipih miliknya setelah mengabari seseorang.Geha mengambil lipstik dan juga kaca didalam kopernya, gadis itu mengoles sedikit pada bibirnya hingga menjadi merah cherry. Menutup kembali kopernya, ia melirik Abim yang sedang bermain ponsel di kasur lalu melangkah mendekati laki-laki itu.
Geha menengadahkan tangannya, "Om minta duit."
Abim melirik sebentar dan kembali fokus pada ponselnya mengabaikan Geha yang berdecak kesal.
"Gua ini bicara sama tembok apa orang?" Sindir Geha yang sama sekali tak berpengaruh terhadap pergerakan Abim.
"Gausah keluar, lo udah jadi istri orang jangan kegatelan!" Seru Abim.
Geha membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu tetapi tertahan karena ucapan pedas Abim yang barusan terlontar.
"Gua juga mau seneng-seneng kali."
"Hapus lipstik lo!"
"Ogah, gua pake lipstik bukan buat lo, asal lo tau... gua pake lipstik buat tampil cantik depan doi gua."
"Gua bilang, hapus!"
"Kalau gua gak mau?"
Abim menggeram dan langsung meletakkan ponselnya kasar. Laki-laki itu menatap tajam Geha dari atas sampai bawah.
"Kalau gua gak mau gimana? Lo mau mutilasi gua?" Tanya Geha kembali.
Abim berdiri dan langsung memojokkan tubuh Geha ke pintu meletakkan satu tangannya disamping kepala Geha dan satunya memegang dagu gadis itu.
Geha merasakan jari jempol Abim mengelus sudut bibirnya."Lakuin sendiri apa gua bantu?" Tanyanya dengan nada rendah, jari jempolnya mengelus-elus seluruh bibir merah Geha.
Geha menggigit jempol Abim hingga laki-laki itu memekik hebat.
"Gila lo?!" Pekik Abim sembari mengibas-ngibaskan tangannya.
Geha menatap Abim dengan tatapan menantang, "Iya, kenapa? Masalah? Kalau gamau ngasih duit yaudah gua pergi aja."
Abim langsung mengukung badan Geha yang langsung menegang karena laki-laki itu mencium bibirnya mendadak, karena tak ada balasan Abim menggigit bibir bawah Geha hingga gadis itu sedikit mendongak.
Abim melepaskan tantutannya yang terjadi selama dua menit. Nafas keduanya terengah-engah berusaha mengirup oksigen dengan rakus.
"Gua cuma nyicip gimana lipstik rasa Cherry."
"Gila, sinting, biadab, brengsek!"
"Berani ngebantah siap-siap nerima konsekuensinya," ucap Abim lalu duduk di kasur.
"Manis juga, jangan lupa bersihin bibir lo, udah kek badut Ancol," ledek Abim sembari memainkan ponselnya kembali.
Geha mendekati Abim, gadis itu menarik ujung lengan kaos Abim, menggosok bibirnya dengan kasar, tidak peduli dengan tatapan tajam pemilik kaos itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stingy for shopaholic (LENGKAP ✅)
Teen Fiction|| Story 2 Jovinasepta_ || Genre: Fiksi remaja || Ekhem follow dulu sebelum baca biar berkah!!! || "Jangan mencari yang sempurna, jika dirimu saja masih banyak kekurangan." Ini bukan cerita bad boy bertemu good girl, tetapi kisah seorang gadis SMA k...