25.One by one

532 32 3
                                    

Kembali lagi bersama author yang cantiknya kek mbak Jennie blackpink. Siap scroll sampai selesai?

Kemaren ga up soalnya saya lupa kalau itu malming 😭 Efek libur sekolah jadi ga inget hari😭😌

Udah siap vote dan komentar? Harus dong! Biar saya semangat up nya xixixixi(≧▽≦)

Okkey cuz langsung aja

Happy reading (◍•ᴗ•◍)❤

°

°

°

Perkataan Geha tadi mampu membuat seorang Abim Dirgantara yang selalu berfikir positif mendadak menjadi diam seribu bahasa. Laki-laki yang sudah mengganti seragamnya dengan Jersey basket. Abim kini sedang termenung dibawah pohon mangga di lapangan sekolah. Hanya dirinya yang belum berkeringat dibanding tim nya yang sudah bermain dari tadi. Pikiran Abim menjadi labil sesaat memikirkan ia akan melepaskan Geha atau tidak. Dari respon gadis itu membuat Abim tersenyum miris.

Jadi selama ini usaha gua buat bikin dia sayang dan cinta lagi ke gua sia-sia?

"Woy bro! Ayo latihan!" Teriak Bagas yang berhasil memasukkan bola basketnya kedalam ring.

Abim memperluas pandangannya, banyak murid mondar-mandir berlarian lapangan. Pandangan Abim terfokus ke gadis berkuncir kuda yang sedang memakan cilok kantin melewatinya begitu saja bersama Ceva.

"Woy! Lu yang kuncir kuda." Tanpa malu Bagas memanggil mereka dengan suara menggelegar.

"Lo ceweknya Abim kan?"

Geha menghentikan langkah kakinya. Gadis itu menoleh ke asal suara, alisnya tertekuk. "Maksudnya?" Ucap Geha hanya menggerakkan bibirnya tanpa mengeluarkan suara.

Bagas berlari mendekati Geha yang menatapnya bingung.

"Lo yang di atas rooftop tempo hari kan?"

"Maksud lo tadi itu apa?" Timpal Geha.

"Lo pacar Abim kan?"

Ceva yang hanya menyimak sembari memakan pentol pedas seketika terbatuk-batuk mengeluarkan air mata. "P-pacaran? Beneran? Pantes aja dia peduli ke lo, jangan-jangan lo emang niat nyembunyiin dari gua?" Tuduh Ceva yang kemudian melanjutkan makannya.

"Gua dan Geha gak pacaran!" Timpal Abim yang kini berdiri di samping Bagas.

Bagas menoleh cepat, menunjukkan raut wajah bingung. Menatap Abim dan Geha bergantian seraya menggaruk kepalanya yang terasa gatal tiba-tiba.

"Bukannya lo yang...." Bagas meringis saat Abim menginjak kakinya tiba-tiba.

"Yang apa?" Timpal Geha yang sudah dibuat penasaran.

"Yang digoyang-goyang yang," ujar Bagas sembari melenggak-lenggokkan badannya tidak jelas.

Geha melirik Abim dengan pandangan tak bersahabat.

"Bro, gua tantang lu one by one."

Keempatnya yang tadinya saling diam langsung mengalihkan pandangannya. Geha memutar bola mata malas. Gadis itu menghabiskan ciloknya dan membuang bungkusnya ke tempat sampah didekatnya.

Mendekati laki-laki berseragam acak-acakan tanpa dasi yang melingkar di lehernya. Rafael yang memantul-mantulkan bola basket ditangannya seketika berhenti.

"Jangan pernah ganggu Abim lagi, masalah lo sama gua, bukan Abim!" Tutur Geha memelankan suaranya.

Rafael menyeringai, menatap mata hitam gadis yang hanya sedagunya saja. Rafael mendorong lengan Geha sedikit kasar membuat gadis berkuncir kuda itu terhempas begitu saja ke tanah.

Stingy for shopaholic (LENGKAP ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang