27.Tangisan dibawah hujan

768 47 4
                                    

Terimakasih sudah membaca ಥ‿ಥ

Jangan lupa Vote dan meninggalkan jejak berupa komentar-!

Ini ada yang nungguin aing update ga sih?ಥ‿ಥ

Happy reading<3

°

°

°

Sejoli memasuki super market setelah membersihkan badannya karena keringat. Rasa dingin langsung menusuk sela-sela kulit, menerobos melewati celah-celah baju. Mereka sedang berdiri di depan rak mie gelas berbagai rasa, bingung mau milih varian apa.

Abim melirik Geha yang mengetuk-ngetuk dagu, sibuk dengan isi otaknya sendiri. Laki-laki itu mengambil dua cup mie rasa soto kemudian menarik tangan Geha menuju kasir.

Abim menoleh sebentar. "Tunggu disana, gua mau nyeduh mie nya dulu," ujar Abim sembari menunjuk meja yang sudah dipersiapkan.

Geha mengangguk antusias, berjalan menuju tempat duduk yang akan duduki. Geha menompang dagu, menatap jalan raya yang dipenuhi oleh lalu-lalang kendaraan beroda dua maupun beroda empat dari balik kaca supermarket.

Langit malam ditaburi bintang-bintang yang menghiasi ibukota Jakarta. Ini pertama kalinya bagi Geha makan-makanan di super market, biasanya ia nongkrong di mall.

Geha menghela nafas berat, rasanya ia ingin melepaskan beban pikirannya sejenak. Bola mata yang bergerak ke kanan dan kiri mengikuti laju kendaraan yang melintas. Entah kenapa perasaannya merasa tenang saat duduk di situ padahal jalan raya lebih ramai daripada mall yang suka ia kunjungi dulu.

Merasa ada pergerakan di sampingnya, Geha menoleh, mendapati Abim yang menyodorkan mie gelas yang sudah diseduh dan air mineral dingin. Geha mengambilnya membuka sumpit yang sudah disediakan.

Keduanya saling menatap lurus sembari memakan mie yang berada didepannya.

"Tumben mau traktir? Biasanya gak mau rugi."

Abim mengedikan bahu. "Mumpung punya duit."

"Niat lo udah bagus, tapi...." Geha mengambil sebotol air mineral yang tadi disodorkan Abim.

"Ngapa beli satu anjir?"

Abim menoleh sebentar ke arah gadis yang memakai hoodie pink pastel dengan hotpants dan sandal jepit. Laki-laki itu kembali fokus dengan makanannya. "Percuma beli dua gak bakal dihabisin."

Geha menyeruput mie soto seperti orang kelaparan. Geha menyibak rambutnya yang selalu terjatuh saat menyeruput mie. Mendongak sembari mengelap pelipisnya yang bercucuran keringat, gadis itu juga mengipasi lehernya. Geha mendorong botol air mineral kehadapan Abim.

"Bukain cepet! Pedes banget anjir, lo nambahin bon cabe ye?" Tuduh Geha dan merampas botol air yang sudah Abim buka tutupnya.

"Ngga. Tunggu sini bentar," ucap Abim sembari berdiri dari kursinya.

Geha mengangguk, meminum air hingga tersisa setengah botol. Gadis itu kembali menyeruput mie dengan sumpit sesekali menyeka keringat yang hampir meluncur bebas.

Sedangkan di depan kasir, Abim mencari-cari sesuatu yang ia sangat butuhkan sekarang. "Ada tali rambut?" Tanya Abim ke kasir.

"Lagi kosong mas, tapi saya punya karet biasa, mau?"

Abim mengangguk, memperhatikan kasir yang melepaskan karet gelang dari pergelangan tangannya. Abim menerima pemberian kasir itu setelah mengucapkan terima kasih.

Laki-laki berhoodie hijau army dengan tulisan nothing diatas dada kirinya itu berdiri tepat di belakang Geha yang sibuk menyeruput mie kuah yang tadi ia pesan.

Stingy for shopaholic (LENGKAP ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang