33. Mas Suami

750 49 2
                                    

Saya berjanji akan memvote bacaan ini! Dan memfollow akun authornya!

Nah! Buruan vote, janji ga boleh diingkari 😁

"CEPET SELIDIKI KANTIN!"

Suara keras itu membuat sendok yang Geha pegang terjatuh. Melihat tiga orang polisi duanya masih muda dan satunya berperut buncit. Lumayan membuat hatinya berdetak kencang ketika salah satu polisi muda tidak sengaja memandanginya.

Dari pintu masuk, terlihat Pak Kus yang berlari tergopoh-gopoh menuju ketiga polisi itu.

"Ibu dari korban meminta pelakunya harus ketemu!"

"Pak Kus, apakah sekolah ini tidak ada cctv? Ini sekolah swasta tidak mungkin tidak punya cctv di parkiran."

Ucapan salah satu polisi muda itu semakin membuat tubuh Geha bergetar, menatap Abim sekilas lalu kembali menatap ke empat orang yang ada disitu.

"Cctv sedang rusak di area parkiran, kenapa tidak pakai sidik jari saja?" Tanya Pak Kus.

"Tidak bisa, sepertinya pelaku sudah berniat melakukan ini, diduga pelaku menggunakan sapu tangan atau pelaku tidak memegang kabel rem sedikitpun karena di bekas potongan rem tidak ada jejak apapun," timpal polisi berperut buncit.

"Pak Kus, ini ada kabar terbaru dari ibu korban."

Geha menatap seseorang yang baru saja masuk menghampiri grombolan itu.

"Kata ibu korban kalau hari ini tidak ketemu siapa pelakunya, berhentikan saja pencarian ini. Ibu korban ikhlas menganggap ini murni kecelakaan," ujar Pak Widodo.

Mata dan pendengaran gadis itu yang sangat fokus langsung terkejut ketika Pak Kus memergokinya menyimak percakapan itu.

"Kamu? Tadi saya bilang apa? Semua anak harus ada di kelas! Abim masuk ke kelas jangan pacaran terus!" Omel Pak Kus mendapat tawaan dari yang lainnya.

"Baik pak." Abim berdiri melirik makanan Geha yang sudah habis, "ayo gua! Tahan dulu gua takut lo kencing disini," ledek Abim.

Berdiri tegak, menatap Abim mengeluarkan uang delapan ribu dari kantong celana bahan, menyelipkannya di bawah piring.

"Bu, uangnya ada dibawah piring."

Geha mengekor di belakang tubuh jangkung Abim. Memasuki kelas yang tidak ada gurunya langsung mendapat sambutan dari semua teman-temannya.

berdiri di ambang pintu dengan punggung Abim didepannya yang menghalangi, pipi Geha memerah akibat siulan teman-temannya. Mencubit pipinya lumayan keras, ia sadar jika sekarang ia tidak bermimpi.

Gua kenapa? Pipi gua kok panas?

"Dila, buruan pindah biar Abim duduk di belakang bangku Geha," kompor Reka.

Geha hampir saja protes dan menghampiri Reka yang berjoget pargoy dengan diiringi musik berasal dari aplikasi tik tok, jika saja tangan laki-laki jangkung dihadapannya tidak mencengkram tangannya sudah dipastikan Reka menjadi Reka geprek.

"AASEEQQ YOK BOSQOUE, KITA KAWAL SAMPE NIKAH!!!" Ledek Reka semakin menjadi-jadi.

Gadis berkuncir kuda itu melototkan bola mata ketika Dila meletakkan tas Abim di meja belakang ia duduk.

"DILA BODOH! NGAPAIN DIPINDAH?" Teriak Geha langsung heboh.

Menghentak-hentakkan tangannya ingin terlepas dari cengkraman Abim yang lumayan erat. Geha rasanya ingin memutilasi laki-laki berambut ala-ala ombak yang asik mengemut permen kaki.

Stingy for shopaholic (LENGKAP ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang