13.Tetangga cengeng

711 46 8
                                    

Vote dan coment-!

Happy reading

°

°

°
Abim terus memperhatikan Geha yang sangat tenang dengan ponselnya, rasanya ia ingin merampas ponsel milik Geha lalu melemparkannya keluar.

"Ge, budhe gua yang ada di kampung mau ketemu lo."

Geha menghentikan kegiatan scroll online shop, gadis itu menatap horor ke arah Abim yang sedang selonjoran di kasur.

"Sok-sokan mau pulang kampung, beli karpet bulu aja gak mampu," Ketus Geha.

"Lo gak tau kan kalau gua punya budhe, gak mau tau selama dua hari kita nginep disana!"

"GAK! DISINI AJA GUA KEK KEKURUNG DI SEL PENJARA, BANYAK NYAMUK, APALAGI DI KAMPUNG, UDAH BAU TERASI, BECEK, SEMPIT LAGI!"

"Kan ada gua, kalau lo deket gua terus nyamuknya bisa minder."

"Pokoknya gak mau!"

"Harus mau! Besok kita berangkat!" Final Abim yang tak mau diganggu gugat.

Geha mematikan layar ponselnya lalu mengantonginya. Gadis itu menghadap ke arah Abim yang sedang selonjoran sembari bersedekap. Geha menendang kaki Abim, tidak keras tapi mampu membuat laki-laki itu menatapnya intens.

"Sebelumnya gua gak pernah ke kampung, gua nolak karena pasti disana sempit dan sayang baju-baju mahal gua kena lumpur."

"Cuci."

"Kalau lo yang mau nyuciin ya silahkan."

"Lo kan cewe, lo juga berstatus istri gua, ya masalah gini doang masa mau komplain ke suami."

"Besok kan Jum'at."

"Besok Sabtu, sayang! Sekolah libur makanya budhe minta kita kesana."

"Lo aja sana, gua mau ke mama."

"Kapan?"

"Ya sekarang lah, bye."

Belum sempat gadis itu beranjak dari tempatnya, Abim langsung menarik tangannya sedikit kencang hingga tubuh Geha menimpa tubuh laki-laki itu. Wajah Geha menempel di depan dada bidang Abim sehingga ia bisa mencium aroma maskulin dari baju laki-laki itu yang bikin candu.

"Bisa gak sih nurut ke suami?"

Geha menjauhkan wajahnya dan menatap Abim horor. Kenapa sekarang suaranya seolah-olah hilang, dan bibirnya tidak bisa berucap satu katapun. Abim menarik satu kaki Geha agar posisi gadis itu duduk diatas pahanya secara sempurna lalu memeluknya erat dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu.

"Kenapa kaku? Gak pernah gini ya sama pacar lo? " Tanya Abim sembari menghembuskan nafasnya secara teratur di leher Geha, hingga membuat gadis itu merasa geli.

"Ge, mau," Pinta Abim dengan nada manja.

Geha sontak mendorong dada laki-laki itu sekuat tenaga tetapi pelukan Abim lebih erat membuat usahanya sia-sia. Tubuhnya semakin merinding saat tangan Abim mengelus-ngelus pundaknya dari dalam baju.

"Lo suka banget pake celana pendek gini? Biar apa?"

"Serah gua lah, ini gara-gara lo gak mau beliin gua AC. "

"Ayok ge!"

"G-gua belum mandi."

"Lepas Bim! Gua mau video call sama Ceva! "

"Gak, Makanya turutin kemauan gua!"

"Yang manaan? Kemauan lo banyak, dasar cowo banyak mau."

"Semua."

Stingy for shopaholic (LENGKAP ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang