Haiii gimana kabarnya?
Mau spoiler dikit. Terus pantengin cerita ini ya karena hampir mendekati ending. Masih rahasia kurang berapa chapter lagi, intinya kalian harus tetep dukung cerita ini! Jangan hempaskan gitu aja.
Penasaran ngga gimana akhirnya entar, makanya ayooo setia! Ayo selalu dukung cerita ini.
Kalau udah kenal+sayang jangan ditinggalin gitu aja, sakitnya tuh lho nusuk ke hati:v
Tinggalkan jejak sabi lah.
Happy reading sayang-sayang 🐥❤️
•
•
•
Mungkin hari ini hari tersial bagi seorang Abim Dirgantara. Setelah tiga hari bolos sekolah, ketika masuk sekolah, laki-laki jangkung berwajah manis itu tiba-tiba ditunjuk menjadi peserta olimpiade yang akan mewakilkan sekolah ke luar provinsi lebih tepatnya ke Medan.
Mendengarkan celotehan kepsek, Abim hanya menganggukkan kepalanya. Ia tidak bisa menolaknya karena kepsek memohon-mohon, dan Abim memang tidak tegaan.
Keluar ruangan kepsek, dia menarik dasinya membuat dua kancing atasnya terlepas. Menjauhi ruangan kepsek, memilih menduduki sebuah kursi di pinggiran lapangan sekolah.
Kalian bayangkan saja, hati sudah yakin Geha akan masuk dan telah memaafkannya tapi gadis itu berhasil mengelabuinya.
"ARGHHH GUA CAPEK, ANJING!" Teriak Abim sambil meremas sekaligus menarik rambut hitam tebalnya.
Menyenderkan tubuhnya, mendongakkan wajah lesunya, Abim menutup kelopak matanya.
"Kenapa masalah datang diwaktu bersamaan?"
"Karena itu sebuah ujian."
Abim terkejut dan langsung membuka kelopak matanya. Menatap heran seorang gadis cantik berbadan lumayan tinggi dan ramping duduk disampingnya.
"Aku adek kelas kakak ... Aku juga heran kenapa kepsek ngambil anak kelas dua belas ikut olimpiade."
"Lo ikut juga?"
Gadis itu mengangguk. "Aku Alifa, calon peserta olimpiade ekonomi. Kak Abim ikut olimpiade apa?"
"Fisika."
Prok prok prok
Abim langsung menatap heran adik kelasnya itu. Sungguh aneh ... Kata anak jaman now bocah prik.
"Aku kira Ekonomi juga."
"Ekonomi? Gua aja jurusan IPA, ikut ini aja dipaksa," ulang Abim sambil berfikir apakah dirinya mampu atau tidak.
"Kak Abim kalau gak pinter fisika gak kira di pilih."
"Bisa sih, dikit," ucap Abim hampir menyatukan jari telunjuk dan jempol.
"Kalau Alif ada yang gak ngerti, bisa tanya kak Abim dong?" Tanya Alifa sambil menggoyangkan lengan Abim.
Abim menatap datar tangan yang menggoyangkan lengannya.
"Eh maaf, kak," ucap Alifa cepat melepaskan cengkraman tangannya.
"Kak, bisa bikin puisi? Kebetulan aku lagi ada tugas bikin puisi," ucap gadis itu cepat.
"Gak papa, mau dibikinin puisi apa?"
Abim menatap gadis cantik itu. Memang, Alifa jauh lebih cantik dari Geha, tapi bagi Abim tidak ada yang bisa menggeser posisi istrinya dan menggantinya dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stingy for shopaholic (LENGKAP ✅)
Fiksi Remaja|| Story 2 Jovinasepta_ || Genre: Fiksi remaja || Ekhem follow dulu sebelum baca biar berkah!!! || "Jangan mencari yang sempurna, jika dirimu saja masih banyak kekurangan." Ini bukan cerita bad boy bertemu good girl, tetapi kisah seorang gadis SMA k...