39. Pesawat kertas

473 31 4
                                    

Sederhananya gini guys ... Simbiosis mutualisme.

Jangan lupa follow me jstarini

Kenapa harus follow? Karena ... Tak kenal maka tak sayang, jika udah kenal dan sayang mohon jangan ditinggal 😭

Maaf ya... Authornya emang rada-rada. Moga kalian gak ketularan 😭

Nih author kasih emot coklat kesukaan Gege.

🍫🍫🍫

Happy reading ayang ❤️

Saat ini gadis berkuncir kuda tengah menekuk wajahnya. Bisa dibilang dia mengalami mood swing, kantong kering dan masalah rumah tangganya yang begitu rumit, rasanya kepala Geha ingin meledak. Ia ingin curhat ke Papanya seperti saat beliau masih hidup dulu.

Menelungkupkan kepala di sela-sela lipatan tangan, ujung mata gadis itu mengeluarkan air mata tanpa izin pemiliknya. Rasanya sekarang rapuh dan butuh pelukan seseorang.

Brak

Meja sebelah terjadi keributan, sudah tercium aroma-aroma baku hantam namun tidak berpengaruh kepada gadis berkuncir kuda.

"WOY KAS!!!"

"Apaan sih, Ta. Masih pagi dah kas kus kas kus, gua cuma bawa duit lima ribu," Ujar Reka.

"Kas!!! Gua gak mau lagi nanganin kas lo mulu!!"

"Ke Geha duluan sana, gua mau malak adek kelas." Reka mendorong bahu Tata sampai di bangku Geha dan laki-laki itu berlari keluar kelas.

Tata mengernyit, menoel-noel lengan gadis itu beberapa kali menggunakan bolpoin pink-nya. Geha menegakkan kepalanya, melihat Tata tanpa ekspresi.

"Lo sakit?" Tanya Tata khawatir melihat wajah lesu Geha.

Geha menggeleng. Mengeluarkan uang lima ribu. Catat!! Ini uang terakhir yang Geha pegang.

"Gua berapa?"

Tata fokus mencari nama Geha lalu menyodorkan buku kas. "Lima ribu."

Geha memberikan uang yang ia pegang. "Pergi jangan ganggu gua!" Usirnya.

Terdengar decakan kesal. Namun, Geha tidak mementingkannya. Berdiri dari bangkunya, ia melirik Dava yang sibuk dengan buku tebalnya.

"Gua keluar kelas, mau ditulis alpa juga gak papa."

"Gua capek, Ge, bujuk lo terus." Abim menatap nanar punggung Geha dari bangkunya.

Di tengah teriknya matahari, seragam basah karena keringat tidak sama sekali menghalangi Geha memantul-mantulkan bola basket sesekali ia memasukkan ke ring.

Keadaan sekitar memang sedang sepi karena tidak ada yang berolahraga dan latihan basket. Geha menyipitkan mata memfokuskan pada ring didepan sana. Berlari kencang sambil menggiring bola, Geha meloncat, berhasil memasukkan bola kedalam ring namun pendaratan kaki tidak sempurna mengakibatkannya kakinya terkilir.

"Awwshh, goblok!!"

Geha memegang dengkulnya yang berdarah, rasa perih sangat menyiksanya. Menatap datar luka di dengkulnya, ia mencabuti kulit yang mengelupas lumayan besar menimbulkan luka semakin lebar.

Stingy for shopaholic (LENGKAP ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang