08.Pergi

1.1K 67 1
                                    

Vote dan coment-!

Happy reading

°

°

°

"Dir, serius kita jalan kaki?"

" Kaki gua bisa copot anjir, jalan dari sini sampe kerumah."

Geha capek, dirinya sudah berjalan kaki sepanjang tiga ratus meter dari tempat warung nasi goreng tadi.

Gadis itu sudah tak kuat, nafasnya sudah terengah-engah dan kedua kakinya yang sulit dipinjakkan ke tanah. Geha berusaha lari kedepan Abim yang tak memperdulikannya.

Geha merentangkan tangannya.
"Dirga, gua haus, beliin minum dong," kata Geha sembari berjalan mundur.

" Gada. "

" Air putih doang, seribu udah dapet kok. Gak jawab, gak dapet jatah! " Ancamnya.

Abim menaikkan satu alisnya. "Jatah? Lo gak pernah sama sekali ngasih gua jatah. "

" Y-ya maksud gua tuh jatah yang lain, apa ya? " Kedua bola mata Geha bergerak gelisah. " Udahlah lupain aja. "

" Terus? "

" Ayolah Bim. beliin gua minum. "

" Nanggung, minum dirumah aja. Lo bisa minum sepuasnya. "

" Tapi gua capek jalan gini, panas lagi.'

" Ngode? "

Geha mengerutkan keningnya bingung, kenapa laki-laki itu selalu membuatnya bingung?

" Siapa yang ngode? Minta duit dong sayang, " Geha mengadahkan tangannya di depan Abim.

" Gada. "

" Pelit!

" Bodoamat. "

" Medit. "

" Hemat bukan medit. "

" jelek! "

" Gua ganteng. "

" Ganteng doang, gak pernah beliin istrinya barang-barang branded," ledeknya.

***

" Dirga ambilin bra sama daleman gua dong! Cepetan ya! ini guanya kedinginan, " teriak Geha dari dalam kamar mandi. Gadis itu terpaksa mandi meskipun jijik.

" Ambil sendiri, gua sibuk," jawab Abim sedikit berteriak.

Geha menyembulkan kepalanya dari balik pintu. " Cepetan! Yaudah baju aja deh, bisa-bisanya gua lupa bawa. "

" Males ge. Udahlah Lo keluar aja, gua gak ngintip kok."

" Gua gak rela, tubuh mulus gua diliat Lo. Ayo cepetan ambilin gua baju! "

" Yaudah ambil sendiri. "

"Pokoknya ambilin!" Geha menutup pintu kamar mandi sedikit kasar.
Ia sudah menunggu Abim mengantarkan baju sekaligus dalamannya selama dua jam, gadis itu menggigit jarinya, kesabarannya pun sudah habis.

Karena kesal, Geha menendang pintu kamar mandi dari dalam, dirinya hanya terbalut handuk milik Abim yang sebatas setengah paha.

Geha mendapati Abim yang sedang menatapnya dari atas kasur. Nah, kalau sudah gini nyalinya mendadak menciut. Siapa yang tidak takut keluar dari kamar mandi cuma pakai handuk sebatas paha dan di ruangan yang sama terdapat seorang laki-laki.

Geha berjalan dan membongkar isi kopernya, dirinya berhati-hati saat berjongkok, kenapa barangnya yang dicari saat dibutuhkan mendadak menghilang.

Geha melirik kasur, dan benar tebakannya, daleman yang dirinya cari ada di dekat Abim yang tetap menatapnya tajam.

Stingy for shopaholic (LENGKAP ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang