• Selamat Membaca<3
PART 13
Gio telah sampai mengantarkan Gladis pulang ke rumahnya. Gladis turun dari motor, dia masih memakai pakaian seragam Sekolahnya karena sepulang Sekolah Gladis langsung pergi ke rumah Gio.
Berkunjung ke rumahnya kemudian mendengarkan Oma bercerita membuat Gladis lupa waktu. Tadinya Gladis tak ingin pulang, tapi Gio memaksanya untuk pulang karena pasti Rubi mengkhawatirkan Gladis, apalagi hari sudah berganti malam.
Namun Gladis tak percaya, dia bilang mana mungkin Rubi mengkhawatirkannya, bukankah dia hanya mengurusi pekerjaan kantornya setiap hari? Itu yang Gladis ucapkan pada Gio.
Gio pun menggeleng sudah tak paham lagi dengan jalan pikiran Gladis yang selalu negatif pada Ayahnya sendiri. Padahal Rubi sendiri selalu mengutamakan Gladis dalam hal apapun.
Gladis melepas helmnya kemudian memberikannya pada Gio, “Nih, makasih ya.” ucap Gladis tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
Gio mengangguk, “Sama-sama,” balasnya.
Lalu, Gio dan Gladis memandang seseorang yang baru turun dari motor yang ditumpanginya kemudian terlihat memberikan uang kepadanya. Gio tersenyum saat Rubi menghampirinya.
“Loh Gio, ada apa kesini?” tanya Rubi ramah.
Gio pun turun dari motor kemudian menyalami Rubi dengan sopan, beda dengan Gladis yang raut wajahnya berubah datar.
“Nganterin Gladis pulang Om. Om tumben banget pulang kantor naik ojek, biasanya bawa mobil.” ucap Gio sambil melirik bagasi rumah Gladis, ternyata tak ada mobil yang biasa terparkir di sana.
Rubi terkekeh, “Mobil Om lagi di servis, pengen aja naik ojek biar hemat,” balas Rubi sedikit bergurau.
“Yailah Om, udah kaya juga,” jawab Gio tertawa.
“Eh, jangan lupa. Hemat itu pangkal kaya, kalau mau tambah kaya ya harus hemat.” jawab Rubi membuat Gio terkekeh.
“Iyadeh, ngomong sama CEO mah beda,”
“Ah nggak, bisa aja kamu.” ucap Rubi lalu mengalihkan pandangnnya pada Gladis yang terdiam.
“Oh iya, Om kenapa pakai kaos, jas Om kemana?” tanya Gio saat sadar bahwa Rubi tak memakai jas seperti yang biasanya dia lihat.
“Om lagi gerah aja,” balas Rubi membuat Gio mengangguk saja mengiyakan.
“Loh Gladis, kenapa kamu masih pakai seragam Sekolah?” tanya Rubi, namun Gladis tak menjawab membuat Rubi menghela napas.
“Oh itu Om, tadi kan sepulang Sekolah Gladis langsung mampir ke rumah Gio jadi gak sempet ganti baju dulu,” Gio membalas pertanyaan Rubi karena suasana semakin canggung saat Gladis tak berbicara.
Rubi mengangguk kemudian tersenyum, “Yaudah, ayo masuk. Di luar dingin loh,” ucap Rubi mengajak mereka utnuk masuk.
Gio mengangguk, “Iya Om,” lalu Gio memasukkan motornya ke pekarangan rumah Gladis.
Rubi dan Gladis jalan beriringan namun ada jarak di antara mereka.
“Ayo silahkan duduk Gio, biar Om buatin minum dulu,” kata Rubi mempersilahkan Gio untuk duduk.
Gio pun mengiyakan lalu duduk di sofa, beda dengan Gladis yang melongos pergi ke kamarnya yang berada di atas. Gio menghela napas melihat Gladis yang langsung berubah jika ada Rubi.
“Kamu mau minum apa, Gio?” tanya Rubi yang duduk di samping Gio.
“Nggak usah repot-repot Om. Gio gak mau ngerepotin, lagian Om keliatannya capek banget hari ini,” ucap Gio menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
TULUS : Dan Gadis Kaktus
Teen FictionSemua orang mendambakan ingin memiliki pasangan yang pengertian, penyayang, dan mau menerima semua kekurangan. Hal itu juga yang di sedang di rasakan Gladis, bertemu dengan laki-laki yang akrab dipanggil dengan sapaan J itu membuat hidup dan mental...