• Selamat Membaca<3
-Silahkan play lagunya🎼PART 16
Pagi hari Gio sudah ada di depan rumah Gladis untuk menjemputnya. Belajar dari kesalahan-kesalahannya, Gio akan lebih menjaga Gladis kali ini. Tak mau lagi sesuatu yang buruk menimpa Gladis karena ulahnya yang ceroboh.
Gladis pun terlihat sudah siap dan rapi dengan seragam Sekolahnya, tadinya Rubi tak mengizinkan Gladis untuk pergi ke Sekolah hari ini. Setelah semalam Gladis pingsan dan keadaannya yang memburuk.
Namun Gladis tetaplah Gladis, dia keras kepala dan tidak mau mendengarkan ucapan Rubi. Rubi pun terpaksa menurutinya, tak mau memperdebatkan hal yang nantinya akan membuat Gladis terbawa emosi dan akhirnya menjadi beban untuknya.
“Udah siap?” tanya Gio saat Gladis sudah keluar dari rumah dan menghampirinya.
Gladis mengangguk, “Udah, ayo!” ajaknya segera.
Gio memberikan helm pada Gladis. Lalu tak lama Rubi keluar rumah juga, Gio menatap Rubi dari atas sampai bawah. Pakaian yang di kenakan Rubi pagi ini sangat berbeda dari yang sering dia lihat.
Pagi ini Rubi memakai celana panjang dan kaos biasa, tak memakai jas ataupun membawa tas. Gio juga tak melihat mobil Rubi, apakah di servis selama itu? Gio sedikit menaruh curiga pada Rubi.
Menurut kalian apa yang terjadi?
Pasalnya, akhir-akhir ini Rubi memang berbeda. Tapi Gio langsung menepis pikiran negatifnya, dan beranggapan bahwa Rubi memang tidak pergi ke kantor hari ini, mungkin libur.
“Kalian udah mau langsung berangkat?” tanya Rubi.
Gio tersenyum, “Iya Om, biar gak terlalu buru-buru bawa motornya,” jawab Gio.
“Kalau gitu kalian hati-hati. Gladis, kamu jangan lupa sarapan ya Nak,” Rubi menoleh pada Gladis yang sama sekali tak menggubrisnya.
Gio berdehem, “Tenang aja Om, nanti Gio ajak Gladis sarapan,” Gio menjawab.
Rubi tersenyum parau, “Yaudah. Gio, jaga Gladis ya.”
“Baik Om.”
“Gio pamit ya Om,” Gio menyalami Rubi.
“Hati-hati,” ucap Rubi.
Gladis mulai naik ke motor Gio, dan Gio segera menancap gas pergi dari sana.
***
Gladis keluar kelas, di ikuti beberapa orang yang ikut berhamburan keluar kelas karena sudah jam istirahat.
Gladis melirik ke sana kemari, tak ada Gio. Kemana dia? Pikirnya. Biasanya Gio sudah ada di depan kelas Gladis sebelum dirinya keluar, tapi kali ini tak terlihat batang hidungnya.
Gladis menghela napas panjang, Gio belum juga terlihat. Apa dia lupa menjemput Gladis ke kelas. Gladis masih menyapu pandangannya untuk mencari Gio.
Tapi tiba-tiba seseorang menggenggam tangannya. Gladis refleks langsung melepaskannya secara kasar dan sontak dia langsung menoleh.
“Kenapa?” tanya Tulus.
Gladis terdengar menghembuskan napas lega, dia pikir bukan Tulus. Kalau gitu tak usah di lepas.
“Gio gak akan dateng jemput lo,” ucap Tulus seakan tau Gladis sedang menunggu Gio.
Dari mana Tulus tau bahwa Gio tak akan menjemputnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
TULUS : Dan Gadis Kaktus
Teen FictionSemua orang mendambakan ingin memiliki pasangan yang pengertian, penyayang, dan mau menerima semua kekurangan. Hal itu juga yang di sedang di rasakan Gladis, bertemu dengan laki-laki yang akrab dipanggil dengan sapaan J itu membuat hidup dan mental...