[ 42 ] • Hari ini luka •

4 3 14
                                    

• Selamat Membaca<3

PART 42

HARI INI LUKA

Gladis sedang duduk di meja ruang tamu dengan tatapan yang mengarah fokus pada buku yang ada di tangannya. Gladis sedang belajar karena beberapa hari lagi Gladis akan mengikuti lomba mewakili sekolahnya.

First time untuk Gladis. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa. Namun tiba-tiba, pintu rumah Gladis diketuk oleh seseorang.

Gladis masih fokus pada bukunya, tidak menghiraukan ketukan tersebut karena Gladis tau itu adalah Rubi, ayahnya.

Biarkan saja, toh pintunya tidak dikunci, pikirnya.

Namun lama-lama Gladis menoleh ke arah pintu, kenapa Rubi tidak masuk saja langsung padahal pintu rumah tidak terkunci.

Karena penasaran, Gladis beranjak berdiri dan menaruh bukunya di meja lalu berjalan menuju pintu. Membuka gagang pintu dan melihat Lele sedang berdiri di depannya.

Ternyata yang dari tadi mengetuk pintunya adalah Lele. Untuk apa laki-laki ini mengunjungi rumahnya malam-malam, sendirian pula.

Tidak banyak tanya, Gladis pun langsung ke intinya saja.

“Ngapain lo disini?” tanya Gladis dengan kening yang sedikit berkerut.

“Gue mau bicara penting sama lo.” jawab Lele dengan raut wajah serius.

Gladis semakin bingung. “Bicara apa?”

Lele terlihat seperti sedang mencari seseorang di dalam rumah Gladis.

“Lo kenapa si, hah?”

“Ayah lo-—belum pulang, kan?” tanya Lele dengan nada terdengar hati-hati.

Gladis menggeleng, menatap Lele penuh curiga. Aneh sekali gerak-geriknya, batin Gladis berucap.

“Belum, kenapa?” Gladis masih menyecarnya dengan pertanyaan.

“Ada hal yang mau gue bicarain sama lo. Ini menyangkut Ayah lo,”

“Bicara apa?” tanya Gladis dengan nada malas ketika mendengar kata “Ayah”

“Gue boleh masuk nggak? Biar kita bicaranya enak,”

Gladis mengangguk kecil lalu lebih dulu berjalan masuk ke dalam rumah. Lele mengikutinya dari belakang.
Lele mendaratkan bokongnya di sofa.

“Mau minum apa?” tanya Gladis.

“Gak usah, Dis. Gue cuma mau bicara sebentar aja.”

Gladis mengangguk dan ikut duduk.

“Jadi apa yang mau lo bicarain?”

“Ini tentang Ayah lo. Dan gue harap pikiran lo bakal berubah setelah gue cerita semua ini ke elo.”

Gladis semakin bingung dan juga penasaran dengan apa yang mau dibicarakan oleh Lele sampai-sampai laki-laki itu mendatangi rumahnya malam-malam.

Gladis tidak berekspresi, dia hanya menghela napas pelan.

“Gue tau lo punya masalah sama Ayah lo, karena masa lalu kalian. Gue gak akan ngebahas itu, tapi ... gue cuma mau bilang kalau lo harus sadar lo itu punya Ayah sehebat Om Rubi. Lo harus percaya kalau Ayah lo emang sayang banget sama lo.”

Gladis memandang Lele dengan tatapan menahan kesal.

Lele menggeser posisi duduknya agar lebih dekat ke arah sofa yang di duduki Gladis.

TULUS : Dan Gadis KaktusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang