• Selamat Membaca<3
PART 17
“Baik anak-anak, materi hari ini sudah selesai. Bapak harap kalian bisa mempelajari kembali materi yang di bahas hari ini di rumah masing-masing. Terima kasih, selamat siang.”
“SIANG PAK!”
Semua murid menyaut dengan lantang. Guru pengajar sudah keluar dari kelas, anak-anak yang lain juga sudah ada yang berhamburan keluar kelas dengan cepat.
Tulus dan kedua temannya masih membereskan peralatannya terlebih dahulu sambil sesekali mengobrol. Padahal semua murid sudah berhamburan keluar.
“Lo paham gak sama materi yang di jelasin tadi?” tanya Lele sambil memasukkan beberapa buku ke dalam tasnya.
Teo yang sudah selesai membereskan peralatannya pun menggeleng.
“Boro-boro,” ucapnya.
“Gimana mau ngerti, orang lo berdua kerjaannya kalau nggak bercanda ya tidur di kelas,” saut Tulus mulai menggendong tasnya.
Ada yang sama gak nih kalau Sekolah di tanya paham atau nggak cuma ngangguk aja padahal gak ngerti apa-apa? Cung tangan🙊
“Lah, Gladis kemana?” tanya Tulus saat menoleh ke belakang, Gladis tak ada di sana.
Lele dan Teo menyerngit dan saling bertatapan, “Ngapain lo nyariin Gladis?” tanya Lele curiga.
“Gio nitipin Gladis ke gue,” jawab Tulus tenang, dan langsung melangkah keluar kelas diikuti kedua temannya.
Lele dan Teo malah semakin bingung.”Nitipin gimana, emang si Gio gak masuk hari ini? Gue liat pagi tadi ada kok berangkat bareng sama Gladis,” kata Teo menimpali, sambil berjalan menuju ke parkiran.
“Heran gue, ada hubungan apa lo, Gio, sama Gladis.” saut Lele bertanya.
Tulus menoleh ke arah mereka, “Kenapa jadi elo yang pada kepo,” jawab Tulus.
“Ya jelas kepo lah. Kita ini temenan gak cuma setaun dua tahun J, dan baru kali ini gue liat lo se-perhatian itu ke cewek, apalagi Gladis kan murid baru masa lo udah sedeket itu si.” ucap Lele.
“Eh btw, mana Xavi? Gue belum liat dia di Sekolah hari ini,” tanya Tulus.
“Xavi udah pulang duluan,” jawab Lele, dan Tulus hanya ber-oh saja.
Saat hendak sampai di parkiran, suara teriakan mengejutkan mereka.
“J! AYO PULANG!”
Mereka terkejut bukan saja karena teriakan itu, tapi karena seorang gadis yang sedang berdiri di samping motor Tulus dan meneriaki namanya.
Lele sampai terdiam menatap gadis itu, “Seriusan itu Gladis?” tanya Lele memastikan apa yang di lihatnya.
Teo mengangguk, “Salah minum obat kali ya,” timpalnya.
Tulus pun menyerngit bingung dengan perubahan tingkah laku Gladis yang berbeda sekali dengan biasanya.
Mereka pun berjalan melangkah lebih dekat dan menatap Gladis yang sedang tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya sambil melambaikan tangan pada Lele dan Teo.
“Hai Le! Hai Teo!” sapa Gladis riang.
“Ini beneran lo?” tunjuk Lele.
Gladis mengangguk. “Lo salah minum obat ya?” tanya Teo menatap Gladis.
Gladis menggeleng cepat, “Enak aja!” hardik Gladis.
Tulus melangkah lebih dekat pada Gladis dan menempelkan telapak tangannya pada kening gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TULUS : Dan Gadis Kaktus
Teen FictionSemua orang mendambakan ingin memiliki pasangan yang pengertian, penyayang, dan mau menerima semua kekurangan. Hal itu juga yang di sedang di rasakan Gladis, bertemu dengan laki-laki yang akrab dipanggil dengan sapaan J itu membuat hidup dan mental...