Part-14

12.1K 1.2K 1.8K
                                    

"Alen juga kangen sama Oma opa"

Faro tengah berpelukan dengan Alex dan Nadya. Kedua orang tua paruh baya itu langsung datang ke rumah sakit setelah mendengar Faro sadar.

Kini ruang inap Faro di penuhi banyak orang. Ada mantan inti Alaskar,kedua orang tua Freya dan Fino,sahabat Freya serta Arya,Aldo dan Bagas. Semua datang untuk menjenguk Faro. Itu membuktikan bahwa mereka sangat menyayangi Faro.

"Jangan pergi lagi ya cucu oma yang ganteng. Nanti oma kangen sama Alen" tutur Nadya pelan pada cucunya

Faro manggut-manggut, "mana mungkin Alen pergi oma, sementara disini banyak orang yang sayang sama Alen"

"Kita gak tahu takdir boy" celetuk ayah Freya, Danu

"Yang terpenting kita selalu waspada! Jangan sampai kejadian ini terulang lagi" sahut Sita pada semuanya. Lantas di balas anggukan kepala oleh semua orang.

Selang beberapa menit Sita,Danu,Nadya dan Alex keluar. Entah mau kemana. Mungkin urusan para orang tua.

Yang lain sibuk mengobrol satu sama lain. Tapi tidak dengan dua insan yang mencuri pandang satu sama lain. Seolah ada sesuatu yang terjadi di antara keduanya.

"Kenapa dek? Lia mau sesuatu? biar abang beliin" ujar Arya jongkok di depan Freya. Fino yang di samping istrinya seketika menoleh.

Posisi duduk Fino dan Freya berada di sofa bersama kedua orang tua mereka. Kebetulan di ruang inap Faro ada tiga sofa besar.

Sementara yang lain duduk lesehan di atas karpet yang di bawa oleh Farel. Tak lupa di tengah-tengah mereka tersedia beberapa makanan yang baru di beli oleh Devan.

Semua itu ulah dari Farel yang mengajak mereka duduk lesehan. Padahal masih ada sofa yang kosong.

"Kamu pingin sesuatu?" tanya Fino lembut menyelip beberapa helaian rambut Freya ke daun telinga istrinya

"Mbak Rere lagi ngidam pasti! Bilang aja mbak nanti Bagas beliin apapun yang mbak minta" timpal Bagas antusias

"Iya Ya. Bilang aja lo mau apa. Nanti bakal gue kasih. Jangan sampai ponakan gue ileran" sahut Aldo tak mau kalah

Yang lain mengalihkan pandangan ke arah Freya. Mereka ikut menyimak apa yang akan bumil satu itu inginkan. Kecuali Safa yang mengajak Fiola keluar untuk menuruti keinginan putrinya.

"Astaga aku cuma pingin ice cream. Kenapa kalian heboh banget sih? Santai guys" balas Freya terkekeh

"Pokoknya mbak mau apa bilang aja. Pasti kita turutin"

"Jangan kan cuma ice cream Ya. Lo minta pabriknya sekalian pasti di turutin sama suami lo"

Freya geleng-geleng kepala, "kirain lo mau beliin gue Do"

"Gue mana ada duit Ya. Kalo mau minta pabriknya kan lo tinggal bilang sama Fino pasti di turutin udah"

"Udah ngobrolnya! Jadi kamu cuma pingin ice cream dek? Atau mau yang lain?" ujar Arya mengelus perut Freya tapi segera di tepis oleh Fino.

"Jangan sentuh!" desis Fino posesif di balas pelototan mata oleh Freya

Arya memutar bola matanya malas, "Lia hamil ponakan gue kali!"

"Itu anak gue!" sarkas Fino

"Udah jangan berantem. Lagian aku udah gak mau ice cream" lerai Freya jengah

"Terus apa dong?" tanya Arya,Aldo dan Bagas berbarengan

Freya tidak menjawabnya malah menatap suaminya. Sontak saja perasaan Fino berubah tidak enak. Takut Freya ngidam aneh-aneh.

Fino:After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang