"Sayang hey"
Fino menepuk-nepuk pipi istrinya berusaha membangunkan Freya yang bergerak gelisah dari pingsannya. Laki-laki itu sangat khawatir dengan kondisi istrinya.
"Tha bangun. Ini aku sayang"
Freya refleks membuka matanya seolah mendengar suara Fino. Wanita itu menelisik sekitarnya. Memastikan sesuatu yang berhubungan dengan mimpinya.
Freya menunduk, "aku dimana?"
"Kamu di rumah sakit sayang"
"Rumah sakit?" beo Freya berusaha mengingatnya. Wanita itu berubah panik mengingat kondisi putranya.
"Alen kak--"
"Dia koma" potong Fino cepat
Bahu Freya merosot, "putraku kak" lirihnya
Setidaknya Freya bersyukur putranya masih ada kesempatan untuk hidup lagi. Jujur mendengar nyawa Faro tak tertolong,jantung Freya rasanya seperti berhenti berdetak. Menjadi ketakutan tersendiri bagi Freya hingga terbawa mimpi.
"Maaf aku gagal jagain Alen" sesal Fino sendu
"aku mau liat kondisi Alen" Freya turun dari brankar mengabaikan penyesalan Fino. Sebelum wanita itu melangkah Fino sudah terlebih dahulu mencekal tangan Freya.
Fino membenamkan wajahnya di perut istrinya sembari bergumam kata maaf. Freya memalingkan wajahnya berusaha menahan isak tangisnya.
"Lepas kak! Aku mau ketemu Alen" titah Freya tegas
Fino menggeleng, "aku gak bakal lepasin sebelum kamu maafin"
"Ck minggir!" Freya melepas paksa lingkaran tangan Fino di pinggangnya. Wanita itu pergi begitu saja tanpa sepatah kata.
Fino tersenyum miris, "apa kamu sangat kecewa sayang?" gumamnya
Di depan pintu tangis Freya tidak bisa di bendung lagi. Jujur Freya tidak mau bersikap demikian pada Fino. Tapi hatinya benar-benar kecewa dengan janji Fino yang akan selalu menjaga Faro.
Freya sangat menyayangi Faro melebihi diri sendirinya. Melihat sang putra tertembak di depan matanya membuat Freya merasa dunianya berhenti dalam sekejap. Itu sangat menyakitkan baginya.
"Aku kecewa sama kamu untuk kedua kalinya,kak" lirih Freya mengusap air matanya. Dia melirik sebentar ke arah Fino yang masih setia duduk di pinggir brankar.
Sebelum akhirnya wanita itu pergi dari sana. Melangkahkan kakinya mencari ruangan putranya berada. Di tengah jalan Freya bertemu dengan seorang dokter yang kebetulan menyapanya.
"Anda di luar nyonya?" tanya dokter bernama tag 'Anita Pratiwi'
"Dokter kenal saya?" kata Freya balik bertanya
Anita mengangguk, "saya dokter yang baru saja memeriksa kondisi anda"
"Saya kenapa dok?"
"Anda baik-baik saja nyonya. Tadi anda hanya syok ringan. Justru saya ingin mengucapkan kata selamat pada anda"
Dahi Freya berkerut, "selamat? Buat apa?"
"Iya selamat untuk kehamilan anda. Saya senang bisa memeriksa kandungan menantu keluarga Fernando"
Freya terhenyak sebentar menatap dokter Anita tak percaya. Tangan Freya bergerak mengelus perutnya. Sedetik kemudian Freya tersenyum bahagia.
"Dokter serius? Saya hamil?"
"Iya nyonya. Usia kandungan anda sekitar 2 minggu. Saran saya,nyonya tidak boleh stress dan di usahakan kontrol emosi. Kandungan anda masih sangat rentan keguguran" jelas Anita
KAMU SEDANG MEMBACA
Fino:After Marriage
RomansaSequel FINO Berkisah tentang kehidupan pernikahan romantis Fino Axelian bersama sang istri,Freya Athalia. Dimana Fino harus bisa bersikap dewasa,bertanggung jawab dan menjadi suami yang baik untuk sang istri. Membangun sebuah rumah tangga impian nan...