Part-22

9.5K 1.1K 649
                                    

Fino berjalan tergesa-gesa mengejar Freya. Sekuat tenaga dia berjalan mengabaikan rasa sakit pada tubuhnya. Tinggal beberapa langkah lagi dirinya berhasil menahan pergelangan tangan istrinya.

Hap!

Dengan sekali tarikan Freya berada di dalam dekapan Fino. Laki-laki itu mendekap erat tubuh Freya seolah takut kehilangan lagi.

Baru beberapa detik Freya sudah melepas paksa pelukan suaminya. Dia menatap tajam Fino sekaligus menjaga jarak.

"Dengerin penjelasan aku dulu,please. Itu gak seperti yang kamu liat Tha" pinta Fino memohon

Freya berdecih, "aku gak butuh penjelasan kamu. Kalo emang kamu ada apa-apa sama perempuan ular itu,aku gak peduli sama sekali!"

"Aku bakal jelasin detail. Kasih aku kesempatan buat bicara"

"Memangnya apa yang mau kakak jelasin? Soal hubungan intim kamu sama perempuan ular itu tadi? Atau soal kesalahan kamu yang udah nampar aku?" tantang Freya terkekeh sinis

"Semuanya Tha. Aku bakal jelasin semuanya ke kamu. Bisa kita duduk dulu dan dengerin penjelasan aku,please?"

"Aku gak mau!" desis Freya memutar tubuhnya ingin pergi

Namun Fino sigap menahan pergelangan tangan istrinya. Membuat Freya menyentak kasar tangan Fino dari tangannya. Menimbulkan raut kekecewaan wajah Fino terlihat jelas.

"Don't touch me or I'll break your hand!" umpat Freya

Fino terhenyak mendengar umpatan istrinya. Ini kali ketiga Freya mengumpat di depannya. Yang lagi-lagi penyebabnya adalah dia sendiri. Maka laki-laki itu tak heran dengan perubahan sikap Freya padanya.

"Ok i won't touch you again But you have to listen to my explanation first"

Freya memutar bola matanya malas, "I don't need your explanation!"

"Give me ten minutes Tha! Only ten minutes!! How hard is it to get your time?!"

"My time is too precious to listen to your useless explanations! Because I really don't care what your relationship with that bitch is!"

Fino mendesis pelan, "Aku gak ada hubungan apapun sama dia!!Dari dulu sampai sekarang aku cuma sayang dan cinta sama kamu,Tha! Kamu jelas tahu itu"

"Ya saya tahu. Tapi semenjak anda terpesona sama Sarah,saya meragukan hal itu. Terlalu banyak kebohongan di balik kata yang anda ucapkan!" kata Freya dingin

"Ok apapun tanggapan kamu,aku terima. Aku cuma minta maaf untuk semuanya. A-aku gak sanggup harus jauhan lebih lagi sama kamu. Aku kangen sama kamu Tha dan juga anak kita. Aku merindukan kalian" ujar Fino dengan nada rendah. Terselip penyesalan teramat dalam di balik suaranya.

Freya tersenyum puas melihat betapa tersiksanya Fino. Dia tahu suaminya masuk rumah sakit karena penyesalannya. Tapi baginya itu adalah hukuman yang setimpal untuk perbuatan Fino.

Dan Freya tidak akan luluh begitu saja. Masih ada hukuman yang harus Fino terima nanti. Sekaligus untuk menyandarkan laki-laki itu cara menghargai perempuan. Terlebih lagi pada istrinya.

"Anak kita baik. Dia tumbuh sehat di perut aku. Alen juga baik-baik saja. Anak itu pingin banget ketemu kamu buat balas perbuatan kamu sama aku" jelas Freya mengelus perutnya di balik dress yang ia pakai

Fino memandang perut istrinya yang sedikit membuncit. Seketika dia merasa bersalahnya kembali muncul saat mengingat masa-masa Freya hamil anaknya tanpa dirinya di samping sang istri. Walaupun kandungan Freya masih satu bulan lebih.

Fino:After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang