Part-21

10.2K 1.1K 981
                                    

Seorang laki-laki tengah memandang fokus sosok gadis di atas panggung. Hembusan nafas berat keluar dari bibirnya tatkala gadis di atas panggung tersebut tersenyum ke arah para pengunjung.

Dia sangat ingin naik ke atas panggung guna memeluk gadis itu. Namun sayang, ada sebuah tembok besar yang menghalangi keinginannya.

Dia adalah Farel Orlando.

Petikan gitar dari gadis itu membuyarkan lamunan Farel. Dia mengamati tingkah gadis itu ketika hendak bernyanyi. Tanpa sadar bibirnya membentuk sebuah senyuman.

Mungkinkah aku meminta
Kisah kita selamanya?
Tak terlintas dalam benakku
Bila hariku tanpamu

S'gala cara t'lah kucoba
Pertahankan cinta kita
S'lalu kutitipkan dalam doaku
Tapi ku tak mampu melawan restu

Senyuman Farel mendadak berubah saat mendengar penggalan lagu yang di bawakan oleh gadis itu. Seakan ingin memperjelas status keduanya. Sontak saja Farel mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Kenapa cinta gue harus terhalang perbedaan ini?" desis Farel menahan emosi

Suara riuh tepuk tangan terdengar ketika gadis itu selesai bernyanyi. Berbagai pujian di lontarkan para pengunjung untuknya. Gadis itu hanya tersenyum manis sebagai balasan.

Farel segera bangkit mendekati gadis itu. Tanpa aba-aba dia menarik gadis itu keluar dari cafe. Terjadi pemberontakan dari nya namun Farel tidak peduli. Dia membawa gadis itu ke taman dekat cafe.

"Apa sih kak?!" sentak gadis itu

"Apa maksud kamu nyanyi lagu itu?" tanya Farel to the point

"Really? Kakak nyeret aku dari cafe kesini cuma nanya itu?! Buang-buang waktu aku tau gak" gadis itu hendak pergi namun pergelangan di tahan oleh Farel. Secepat kilat gadis itu menyentak kasar tangan Farel.

"Aku mau ngomong penting nona Feranda Putri" ujar Farel penuh penekanan

Gadis bernama Feranda itu memutar bola matanya, "kita udah gak ada hubungan apa-apa kak"

"Aku tahu. Bisa kita bicara baik-baik. Aku masih gak terima kamu putusin aku gitu aja"

"Ck aku mutusin kakak juga ada sebabnya. Dan kakak tahu hal itu. Jadi gak ada yang perlu di bicarakan lagi tentang kita. Kita udah selesai!"

Farel tersenyum sinis, "setelah semua yang kita lewati,kamu nyerah gitu aja?!"

"Lupain semua itu! Sampai kapan pun kita gak bisa bersama kak. Kita berbeda arah tujuan!"

Farel tertegun kembali mengingat perbedaan keduanya. Dari segi manapun keduanya memang tidak bisa bersama. Ada penghalang besar di tengah-tengah mereka.

Keyakinan.

Satu kata yang menjadi penghalang terbesar kandasnya hubungan Farel dan Fera. Sebuah penghalang yang tidak bisa Farel hancurkan demi hubungan mereka. Terlalu berat untuk di lakukan satu sama lain.

"Percuma kak,sekuat apapun kita bertahan dengan hubungan ini maka semakin jauh kita nantinya. Dan kakak jelas tahu kita sama-sama berpendirian teguh dengan keyakinan masing-masing" jelas Fera tersenyum kecut

"Tapi aku cinta sama kamu Fer" lirih Farel mengacak-ngacak rambut frustasi

"Aku juga cinta sama kakak. But kita gak bisa bertahan kak. Lebih baik kita putus dan memilih jalan masing-masing. Aku yakin di luaran sana banyak perempuan yang mengantri buat dapetin kakak"

"Aku gak yakin bisa Fer"

"Tuhan kakak pasti udah nyiapin jodoh terbaik buat kakak. Dan bukan aku orangnya. Momen bersama kita cukup jadi kenangan. Setidaknya kita pernah bersama membangun sebuah kisah cinta walau tidak bisa bersatu pada akhirnya" jelas Fera berusaha mengulum senyum

Fino:After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang