Part-43

9.9K 1K 745
                                    

Freya menatap bangunan tinggi di depan nya sembari tersenyum tipis. Sebuah bangunan sederhana yang sangat ia rindukan belakangan ini. Dimana semua kenangan bahagia nya tercipta di dalam sana.

Melihat sang istri melamun,Fino langsung merengkuh pinggang sang istri membuat Freya tersadar dari lamunan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat sang istri melamun,Fino langsung merengkuh pinggang sang istri membuat Freya tersadar dari lamunan nya. Wanita itu menoleh lalu mengulum senyumnya merasakan usapan lembut di pinggang nya.

"Welcome back to our palace, my wife." bisik Fino di telinga sang istri. Memberi kecupan singkat di ujung pelipis Freya.

"Yeah akhirnya aku bisa datang lagi ke sini." balas Freya manggut-manggut

"Masuk yuk. Kita ketemu sama anak-anak."

Fino menggiring Freya masuk ke dalam mansion. Membawa Freya ke arah ruang tamu. Kedatangan keduanya langsung di sambut oleh teriakan membahana milik Fallona. Dimana bocah cantik itu berlari seraya merentangkan tangannya mendekati Fino.

"DADDY."

Fino refleks mengangkat tubuh Fallona ke dalam gendongannya. Menciumi seluruh wajah Fallona. Lalu memangku tubuh Fallona untuk duduk di pangkuan nya. Mereka berempat duduk sofa di ruang tamu.

"Daddy kok lama? Mommy juga? Kenapa? Apa terjadi sesuatu di jalan?" rentetan pertanyaan keluar dari bibir mungil Fallona. Bocah cantik itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang daddy.

"No princess. Ada urusan yang harus daddy sama mommy urus. Kenapa hm? Princess kangen sama daddy kah?" ujar Fino lembut mengusap pucuk kepala putrinya

"Iya kangen banget. Daddy lama sih. Tadi kan bilang nya sebentar."

"Maaf ya."

Faro mengamati dengan wajah datar interaksi adik dan daddy nya. Sedetik kemudian dia memutar bola matanya malas dengan tingkah sang adik akan berubah manja jika bersama Fino. Padahal mereka baru beberapa jam namun sudah lengket seperti lem dengan perangkonya.

Freya terkekeh melihat tatapan Faro terlihat sangat malas. Perempuan berusia 25 tahun itu menyenggol lengan Faro,menampilkan senyuman menggoda. Sementara yang di goda malah memeluk Freya dari samping.

"Alen bingung mo." adu Faro pelan

Dahi Freya berkerut, "bingung kenapa?"

"Ana marah mom sama Alen. Dan sekarang Alen bingung cara membujuknya gimana. Kan mommy tau perempuan tuh sulit di mengerti apalagi kalo sedang marah."

"Ana marah? Kamu buat salah apa emangnya?"

"Alen lupa mau ngabarin Ana kalo Alen mau ke Bandung. Soalnya Alen udah janji mau ngajarin Ana belajar."

"Ok masalah gampang itu mah. Saran mommy Alen beliin sesuatu yang Ana suka. Di jamin Ana pasti maafin Alen. Kalo enggak berhasil suruh Ana ketemu mommy. Biar mommy yang bujuk Ana."

"Gak perlu mom. Biar ini jadi urusan Alen. Thanks buat saran nya mom" balas Faro menegakkan badannya. Menoleh ke arah Fallona yang sedang menatapnya, "kenapa liatin abang gitu?"

Fino:After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang