Dua minggu berlalu. Kehidupan Fino beserta sang istri sedikit lebih baik. Kondisi Faro jauh lebih baik dari sebelumnya pasca kejadian. Sekarang ini Faro tengah menjalani tahap pemulihan di mansion milik sang daddy.
Untuk masalah pelakunya, Fino berhasil menangkap sang pelaku. Laki-laki itu membalas sang pelaku yang setimpal dengan rasa sakit yang Faro alami. Dia menyerahkan tubuh sang pelaku pada salah satu rekan bisnisnya yang memiliki obsesi terhadap darah. Dan dalam dua hari tubuh sang pelaku sudah tidak berbentuk. Lalu di buang oleh Fino ke dasar jurang.
Fino juga menyewa banyak bodyguard untuk keselamatan keluarganya.Terbukti di sekitar mansion miliknya ada puluhan bodyguard yang tengah berjaga.
"Mikirin apa?"
Fino memutar tubuhnya mendengar suara lembut nan indah seseorang menyambut telinganya. Laki-laki itu mengulum senyum melihat sosok Freya yang datang dengan pakaian santai khas rumahan. Terlihat sangat cantik di matanya.
"Sini!" ujar Fino menyuruh sang istri untuk mendekat ke arah nya. Freya mengangguk singkat berjalan menuju suaminya yang sedang berdiri di pembatas balkon kamar mereka.
Fino menarik tubuh Freya hingga wanita itu berdiri di hadapan nya. Dia menempelkan tubuhnya dengan sang istri hingga tidak ada lagi jarak di antara keduanya. Sementara Freya yang awalnya terkejut membalas pelukan Fino lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Fino.
"Habis darimana hm?" ujar Fino lembut menghirup aroma cherry dari rambut Freya.
"Buat camilan. Sekaligus nemenin Alen minum obat."
"Apa lagi?"
"Em ngepang rambut Ayya sama beresin belanjaan. Kakak sendiri ngapain?" kata Freya mendongak
"Itu aja?"
"Ish aku nanya kak. Bukan malah balik nanya."
Fino terkekeh spontan mengangkat tubuh Freya, mendudukkannya di pembatas balkon. Sontak Freya melotot seraya mengeratkan pegangannya di pundak suaminya. Sesekali melirik ke bawah.
"Turunin kak! Sumpah gak lucu." sarkas Freya was-was melingkarkan kakinya di pinggang suaminya.
Fino geleng-geleng kepala malah menumpu dagunya di bahu Freya. Tangan nya tak tinggal diam,mengelus pinggang Freya menikmati momen yang ada. Membuat bulu kuduk Freya meremang saat Fino mengelus pinggang nya. Susah untuk di jelaskan bagaimana rasanya.
"Kangen." bisik Fino dengan suara rendah semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Freya. Tanpa menghiraukan bagaimana keadaan jantung Freya yang sudah berdetak kencang.
Wanita itu berusaha menormalkan reaksi tubuhnya. Setelah berhasil, Freya mengukir pola abstrak di tengkuk Fino. Sayang nya aksi Freya tersebut memancing gairah Fino. Terlihat dari reaksi Fino yang langsung mencengkram pinggang Freya.
"Eh kenapa sih?"
"Berhenti bermain-main di sana,Tha!"
"Hah?" refleks Freya mengangkat tangan. Beralih memegang kuat-kuat bahu Fino. Masih mencerna apa yang Fino katakan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fino:After Marriage
عاطفيةSequel FINO Berkisah tentang kehidupan pernikahan romantis Fino Axelian bersama sang istri,Freya Athalia. Dimana Fino harus bisa bersikap dewasa,bertanggung jawab dan menjadi suami yang baik untuk sang istri. Membangun sebuah rumah tangga impian nan...