Part-17

10.8K 1.1K 809
                                    

Bara menyeret kerah baju Fino menuju basement rumah sakit. Tanpa aba-aba lagi Bara menghajar berulang kali wajah Fino. Memberi pelajaran pada laki-laki itu atas kelakuan brengsek nya.

Baru sekitar sepuluh menit Bara berhenti menghajar wajah Fino tanpa ada perlawanan dari laki-laki itu. Amarah sahabat kecil dari Freya itu masih belum terkontrol mengingat kelakuan Fino.

"Gue udah pernah bilang Fin! Jangan pernah buat Rere terluka. Dan barusan apa? lo bahkan nampar dia,brengsek!!" sentak Bara menendang perut Fino hingga laki-laki itu tersungkur

Sekali lagi Fino hanya diam tanpa membalas tindakan Bara padanya. Dia berpikir dirinya pantas mendapatkan hal itu.

"Gue refleks Bar" lirih Fino

"Refleks lo bilang hah?! Enteng banget tuh mulut kalo ngomong!" desis Bara berdecih pelan

"Maaf gue gagal--"

"Ya lo emang gagal Fin! Lo gagal jagain Rere buat gue. Setelah kejadian ini,jangan harap lo bakal ketemu Rere lagi selama ada gue!! Karena mulai sekarang gue gak bakal biarin lo ketemu sama Rere!" ujar Bara penuh penekanan di setiap katanya.

"Gue minta maaf Bar. Tolong jangan halangin gue buat ketemu Atha. Karena bagaimanapun dia masih istri gue Dan gue juga gak bisa jauh dari Atha" pinta Fino memohon sembari berlutut di depan Bara

Bukannya hanya berlutut,Fino bahkan menangis tanpa suara. Agar Bara luluh serta tidak menjauhkan dirinya dari Freya.

"Maaf lo gak guna! Asal lo tahu,gue datang dari Bandung cuma liat kondisi Rere. Giliran udah datang,gue malah liat lo nampar Rere! Are you crazy huh?!!" maki Bara emosi

"G-gue gak sengaja Bar. Sorry" sesal Fino

"Lo berubah Fin! Sangat berubah. Setelah lo dapetin Rere,lo nyakitin dia gitu aja! Tau gini, dari dulu aja gue rebut Rere dari lo!!" sarkas Bara membuat Fino di landa perasaan takut

Takut Freya akan membencinya. Serta takut keluarga istrinya ikut menjauhkan dirinya dari Freya sesuai dengan perkataan Bara padanya. Sungguh demi apapun Fino tidak sanggup membayangkan nya.

"Semakin kesini gue juga semakin yakin kalo elo emang gak pantas dapetin perempuan sebaik dan setulus Rere! Lo terlalu baj***an buat Rere!!"

Fino sontak berdiri lalu menatap tajam ke arah Bara. Tangannya terkepal kuat menandakan dirinya sedang emosi. Terlebih lagi mengenai perkataan Bara seakan-akan merendahkannya.

"Gue bukan baj***an asal lo tahu! Jadi jangan bertingkah seolah lo cowok paling baik!!" desis Fino tak main-main

Bara tersenyum miring, "gue emang bukan laki-laki baik Fin. Tapi sejahat-jahatnya gue,gak pernah tuh nampar cewek"

"Jangan kan nampar cewek,menghina cewek aja gak pernah. Apalagi sampai hina cewek murahan. Because a real man would never do that!" telaknya

Sekali lagi Fino terdiam dengan perasaan campur aduk. Bara sendiri tersenyum miring melihat suami dari sahabat kecilnya kehabisan kata-kata membalas omongannya.

"Jangan ikut campur,Bar! Lo cuma sahabat Atha gak lebih. Dan ya,sampai kapan pun Atha cuma milik gue!"

"Jika gue bisa rebut Rere dari lo,gimana?" balas Bara tenang

Fino menggeram marah, "gak mungkin bisa! Dan lo juga udah punya Aletta"

"Gue sama dia udah putus. So nanti kalo elo sama Rere cerai,gue orang pertama yang akan dapetin Rere!"

"Jangan mimpi Bar! Sampai kapan pun lo gak akan bisa dapetin Atha!!"

"Apapun bisa terjadi,Fin! Gue tinggal bilang sama bang Arya kalo Rere di tampar sama lo dan dalam sekejap lo bakal kehilangan Rere" ujar Bara penuh kemenangan

Fino:After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang