6. Taecyeon - OkCat

94 18 3
                                    

Aku terbangun saat mendengar ketukan-ketukan pendek di pintu kamarku. Kudengar sayup-sayup suara anak-anak 2PM yang berpamitan padaku satu-persatu diiringi langkah kaki. Ah, mereka pasti pergi ke kantor untuk latihan.

Aku bangkit dari kursiku. Semalam aku menyelesaikan rancangan sebuah lagu yang diminta oleh JYP untuk album terbaru 2PM. Kuregangkan tubuhku dan melemaskan otot-ototku yang kaku karena posisi duduk yang terlalu lama. Aku pasti tertidur di meja kerjaku.

Kulangkahkan kakiku beranjak ke kamar mandi, membersihkan diri dan berniat untuk tidur lagi. Tidur yang baik, dengan tubuh berbaring di atas kasur. Kupikir satu atau dua jam akan cukup mengembalikan kebugaranku sebelum makan dan berlatih.

Suara bel ditekan berulang-ulang membuatku geram. Aku bahkan baru saja menutup mataku. Siapa yang bertamu sepagi ini?
Dengan kesal kulangkahkan kakiku menuju pintu, dan bersiap memarahi siapa pun yang berada di baliknya.

"Annyeonghaseo.." seorang perempuan dengan rambut sepanjang leher tersenyum manis padaku. Wajahnya terlihat sangat cerah dan bersemangat, juga familiar. Anehnya aku tak tahu dia siapa.

Seketika aku lupa memarahinya dan malah membeku. Tak biasanya aku begini. Kugosok mataku dengan tangan kanan, memastikan penglihatanku. Ia terlihat sangat nyata.

"Jimseung-ah.." ia memanggilku. Aku tak mampu merespon. "Yak, Jimseung-ah.."

"YAK!! JIMSEUNG-AH!! KAU MASIH HIDUP?! BANGUNLAH!!!" Aku mencelat ketika suara teriakan Nickhun terdengar diiringi pukulan kasar di pintuku. Ia bahkan terdengar seperti akan mendobraknya.

"Wae, wae?" Aku membuka pintu dengan kesal. "Kau tau aku baru menyelesaikan tugasku, dan baru tidur beberapa menit yang..." Suaraku tercekat saat melihat jam di pergelangan tanganku.

"Mwo? Waeyo? Gwaenchana?" Nickhun terlihat panik saat aku tiba-tiba terdiam.

"Eo, gwaenchana.." ternyata aku sudah tertidur dua jam lebih. "Ada apa?" Kukembalikan kesadaranku dan menatap Nickhun.

"JYP mengampunimu." Nickhun menepuk dadaku. "Sepertinya semalam ia sedikit mabuk. Karena ia bingung mengapa pagi ini kau tak hadir. Ia bahkan berencana datang ke sini, memastikan kau tak sakit. Makanya aku datang menjemputmu, menggantikannya."

Aku mengangguk-angguk mengerti. "Perempuan yang semalam?" Aku kembali mengangguk dan menghela napas lega ketika Nickhun membuat tanda ok dengan jarinya.

Sepertinya semua aman terkendali, tidak ada yang tahu tentang perempuan itu kecuali lima orang anggota 2PM. Aku bergegas membereskan barangku dan menyusul Nickhun yang sudah lebih dulu menunggu di mobil. Anak itu memang kadang berlebihan, dari sini ke JYP Entertainment bisa ditempuh sepuluh menit jalan kaki, namun ia malah membawa mobil dan terpaksa harus memutari dua blok sebelum sampai di sana.

Aku membuka pintu mobil dan melemparkan tasku ke dalam. Sesaat sebelum masuk, aku teringat perempuan itu, yang datang ke mimpiku dan berani memanggilku Jimseung. Aku sekarang tahu siapa dia.

Kuurungkan langkahku memasuki mobil. "Ponselku tertinggal. Sebentar." Kilahku menjawab tatapan penasaran dari Nickhun. Ia mengangguk, dan aku segera melesat kembali masuk ke dalam rumah.

Di dalam, kubuka ponsel yang sebenarnya sudah ada di kantongku sejak awal, dan kutekan nomor yang sempat kucuri dari ponselnya. Aku tak tahu untuk apa kemarin aku melakukannya.

Tiga kali nada sambung berbunyi, sebelum ia akhirnya mengangkat teleponku.

"Alloha Hawaii.." aku hampir terkikik mendengar sapaannya.

"Mm.. yoboseyo.." kusapa ia ragu. Kuharap ini benar nomornya.

"Kurasa kau salah sambung." Ia membalasku dengan bahasa Inggris.

Yes, itu benar suaranya. Dan aku yakin sekarang, ini memang nomornya. Ternyata apa yang kulakukan kemarin cukup berguna. "Sudah kuduga ini nomormu. Semalam kutelepon nomorku dengan ponselmu, jadi aku punya nomormu. Mianhaeyo."

Entah mengapa aku jadi terlalu jujur padanya. Padahal aku bisa saja pura-pura mendapatkan nomornya dari teman satu flatnya. Tapi nyatanya tidak kulakukan.

"Aku tak kenal padamu." Ia menjawabku dengan ketus. Anehnya aku tak kesal mendengarnya menjawab seketus itu, padahal aku sudah berusaha baik-baik dengannya.

"Hehe.. ara, mari berkenalan. Karena aku sudah tau namamu Lana, maka biar kuperkenalkan diriku." Alih-alih menutup teleponnya, aku malah ingin memperkenalkan diri.

Sedetik kemudian aku menyadari kebodohanku. Apa yang kulakukan?! Aku tak mungkin memperkenalkan diri sebagai member 2PM, Ok Taecyeon. Dasar bodoh!

"Terima kasih. Tapi rasanya tak perlu. Ah, terima kasih juga sudah mengantarku pulang dan memberiku obat pengar."

Aha, dia sudah menemukan obat pengarnya. Berarti kemungkinan besar dia juga sudah menemukan suratku.
"Ah, aniyo. Bukan apa-apa."

"Sudah ya." Aku tercengang ketika ia memutuskan sambungan teleponnya. Apa dia benar-benar tak sadar bahwa yang mengantarnya adalah 'aku'? Bahkan temannya saja mengenaliku.

Tak percaya, kugelengkan kepalaku sambil mengetikan sebuah pesan padanya.

'Yak, kau bisa panggil aku OkCat.'

Aku tak akan mengaku bahwa aku adalah member 2PM. Belum. Tapi, menyebutkan bahwa aku adalah OkCat juga bukan sebuah kebohongan. Kurasa OkCat lebih baik daripada Jimseung, kan?

Suara klakson mobil mengejutkanku. Sadar, aku harus cepat-cepat keluar sebelum Nickhun mengomel karena aku terlalu lama.

Diiiiinnnnnn......

Suara klakson panjang kembali meneriakiku.

"Ara, ara!! Aku datang!" Aku melangkah keluar sambil berteriak pada Nickhun agar ia berhenti menekan klakson.

"Kenapa kau lama sekali?! Apa ponselmu ada di Nairobi?!" Nickhun melayangkan tatapan bengis saat aku duduk di kursi penumpang di sebelahnya.

"Aaiiiyyaaa mianhae.." aku memasang sabuk pengaman dan memunculkan wajah aegyo-ku padanya. "Gaja, gaja.. ayo kita berangkaaatt. Tersenyumlaaahh."

"Geumanhae! Aku mau muntah!" Nickhun menginjak pedal gas dalam-dalam, sementara aku menahan senyum sambil menatap keluar jendela.

#
Annyeonghaseo : halo
Wae/waeyo : kenapa
Mwo : apa
Gwaenchana : tak apa-apa
Eo : ya
Yoboseyo : halo (sapaan di telepon)
Mianhaeyo : maaf
Ara : baik
Aniyo : tidak
Aegyo : imut
Gaja : ayo
Geumanhae : hentikan

***

Lovely BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang