63. Lana - Momiji dan Walrus Sirkus

55 4 10
                                    

Aku masih di kamar Taecyeon waktu Shin Hae tiba-tiba ngebangunin aku dengan cara yang sangat menyebalkan.

"YAK!!!" Aku terang aja langsung ngebentak Shin Hae, karena dia nendang aku dan hampir bikin aku kejungkel. Anehnya Shin Hae nggak menggubris dan langsung nyeret aku ke kamar mandi.

"Woy, woy, kenapa sih ini? Nyawa aja belum ngumpul!" Aku melanjutkan serangan protes.

"Kumpulin aja di kamar mandi, asal jangan arisan, tar kelamaan! Buruan mandi, lima menit!" Shin Hae ngebanting pintu kamar mandi. Aku yang males berdebat langsung mandi dengan kilat.

"Makan tuh sarapan, udah disiapin sama Hana. Abis itu buruan ganti baju. Pake yang digantung di lemari." Shin Hae sibuk banget nyuruh-nyuruh dari tadi sambil terus ngoprekin ponselnya.

"Ada apa sih sebenarnya?" Aku masih bingung, tapi nurut juga, duduk di meja makan.

"Makan aja dulu. Sambil merenung, mau ngomong apa nanti sama Hana." Shin Hae tiba-tiba melesat ke kamar mandi.

Aku mengedikkan bahu dan merhatiin makanan di meja makan. Mimpi apa aku tadi, abis nangis bombay semalem, tidur di kamar orang, paginya dikasih sarapan mewah. Kutarik selembar kertas kecil yang diselipkan di antara serbet dan pisau.

'Kelana sayang, makan yang banyak supaya nanti pas di taman gak shock therapy.
-Hana.'

Aku tersenyum. Anak ini, apa lagi kerjaannya kali ini? Kuselesaikan sarapanku dengan kilat dan menemukan baju yang dimaksud di lemari baju. Aku berdecak begitu ngeliat dress warna krem yang hampir mirip kimono. Ada lagi tempelan pesan dari Hana. Katanya: 'dandan yang cantik.'

Aku melengos. Dandan itu apa? Kayak gimana dandan yang cantik? Syukur syukur aku bisa bedain mana foundation dan liquid powder. Aku geleng-geleng kepala dan langsung ganti baju. Soal dandan yang cantik, kurasa aku akan tetep cuma pake bedak sama lipstik pink muda seoles.

Setelah selesai, Shin Hae langsung menggiring aku ke lobby buat nunggu mobil jemputan. Aku mengernyit waktu mobil masih tetep diem padahal aku dan Shin Hae udah naik. Ternyata nggak lama kemudian, anak-anak 2PM rusuh masuk mobil.

"Lana-ya kau di sini?" Minjun yang naik pertama langsung bengong ngeliat aku dan Shin Hae udah duduk.

"Oppa kenapa di sini?" Aku malah balik nanya.

Minjun mengedikkan bahu. "Kami hanya diminta Taec ke Taman Koishikawa Korakuen, tepat pukul sepuluh." Minjun bergeser seperti memberi jalan. "Pindah, duduklah di depan. Biar aku dan anak-anak yang duduk di sini."

Aku dan Shin Hae pindah duduk ke bagian depan, dan kursi bagian belakang diisi oleh anak-anak 2PM.

"Ini Hana pasti komplotan deh sama laki lo." Shin Hae nyenggol lenganku begitu kami duduk.

Aku nggak menggubris Shin Hae, dan malah celingukan ngeliatin isi mobil. Sampai mataku nemu satu lagi tempelan pesan. Ckck.. Hana kayaknya obsesi main amazing race apa gimana, sih?

"Sesampainya di taman ikuti tanda biru di Jembatan Tsukenyo, sampai berjumpa di Danau. -Hana." Suara Chansung membaca tulisan yang sama kayak yang aku pegang.

"Lana-ya, temanmu itu monster atau manusia, sih? Setelah semalam, dia masih bisa melakukan ini semua."  Aku mendelik ke arah Chansung.

"Ada apa semalam, hah? Bahas lagi soal semalam, Channie!" Aku sengaja manggil Chansung dengan sebutan Channie. Chansung cuma meringis dan bikin finger heart, yang langsung ditimpuk bantal kursi oleh Junho.

Kami sampai di taman tak lama kemudian. Anak-anak 2PM turun lebih dulu dan seolah bikin barikade di depanku dan Shin Hae.

Di danau yang disebut Hana tadi, aku akhirnya bisa ngeliat Hana yang lagi senyum dari jauh.

Lovely BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang