4.Ada-ada aja!

228 32 9
                                    

2726 words

HAPPY READING 🦊

Hari Minggu, hari berkumpulnya semua anggota keluarga. Meski dari hari Senin hingga hari Sabtu keluarga Almansyah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, mereka pasti takkan pernah lupa waktu untuk di habiskan dengan keluarga tercinta.

Kemarin malam, Ranni dan Rehan sudah berencana untuk mengajak anak-anak mereka pergi ke kebun binatang. Raffa yang mendengar kata tempat tersebut tentu merasa senang.

"Jangan ke kebun binatang lah, sering kita ke tempat itu," Raissa merengek.

"Mamah papah sudah putuskan, kita akan pergi ke kebun binatang," Ranni memasukkan bekal makanan pada keranjang rotan piknik. "Ikut nggak?"

"Gak!"

"Yaudah nggak papa. Kalo nggak ikut, mending kamu jaga rumah aja. Lagi pula datuk dan nenek mau pergi bersama ke kebun binatang."

"Bosen juga kalo diem aja di rumah. Yaudah, aku ikut deh," Nada bicara gadis itu terdengar terpaksa. Raissa memilih untuk ikut saja, meski di sana pasti hanya akan melihat jenis hewan yang tidak aneh lagi.

"Mah, maap Reissa nggak ikut karena ada rapat para pembina Pramuka. Dalam dua Minggu ini, sekolah akan mengadakan acara kemping kelas 10,"Reissa sudah berpakaian rapi.

"Iho, bukannya sebentar lagi ujian? Kok mau kemping?" Kening Ranni mengerut.

"Iya maka dari itu sebelum kelas 12 lulus, kita mau mengadakan acara kemping itu. Itung-itung kenangan sama para adik kelas." Sahut Reissa membenarkan arloji di tangannya.

"Ada ya yang kayak gitu?" Celetuk Raissa.

"Nanti ada pengumuman. Setiap tahun kelas 10 wajib ikut acara kemping itu kok."

Reissa mencium punggung tangan Ranni. "Reissa berangkat dulu, ya!"

"Naik apa perginya?"

"Di jemput temen."

"Oh, yaudah hati-hati."

Reissa pun pergi. Raissa sempat mengintip lewat jendela untuk melihat sang kakak di jemput oleh teman wanita atau teman pria.

"Pantes wajahnya kayak senang gitu orang di jemput sama kak Zulfan," Lirih Raissa mencibir.

"Bentar deh, apa jangan-jangan kak Reissa sama kak Zulfan pacaran? Wah, kudu minta pajak jadian nih! gadis itu menepuk tangan heboh.

***

Semuanya sudah siap, hanya satu orang yang belum datang di tengah-tengah ruang keluarga.

"Mah, Raffa dan Reissa mana? Mereka nggak ikut?" Tanya Rafid menyadari kedua adiknya yang lain tidak ada.

"Reissa nggak ikut, katanya ada acara mendadak di sekolah. Kalo Raffa, Raffa pasti ikut lah, kan dia yang kemarin malam paling semangat pergi," jawab Ranni sembari menyerahkan keranjang rotan
piknik pada suaminya.

"Mah, pegang dulu. Papah mau ngasih makan Leo,"Rehan menyerahkan kembali keranjang rotan tadi.

"Belum di kasih makan Leo?"

"Ya belum, papah baru inget."

Nenek Rose dan Datuk Amir saling berpandangan.

"Leo?" Ucap mereka bersamaan.

"Ibu dan bapak pasti lupa, ya? Leo, burung beo yang Rehan berikan untuk 10% mahar saat nikahin istri Rehan, Ranni," kata Rehan, merangkul pundak sang istri.

"Oh ya, bapak terlupa. Bapak menyangka bahwa burung  itu sudah mati, nampaknya masih hidup," Kata Datuk, dengan logat bahasa daerah.

"Raissa, panggilkan dulu adik mu gih. Raffa pasti masih ada di kamar." Titah Ranni. Raissa mengangguk dan beranjak dari sofa.

Family'S diary (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang