Family'S diary (REVISI)

26.Tingkah Raffa

Zisan fuckboy 🦍

|P
|P
|Nyet, gue mau ke rumah lo nih

Mau ngapain ke rumah gue? Gak|
ada makanan di sini!|

|Gak papa,  main doang. Kangen
|sama kamu, cinta😣❤️

Idih jijik 🤢|

|Pap dong, say😙

Pap apa? Pap tt?|

|Punya lo tepos.😁

🖕🏻|

|Canda tepos 😘
|Jadi, gue boleh gak main ke rumah |lo?ini gue udah siap-siap nih.

Boleh, asal bawa martabak telor,| susu murni, sama seblak.|

|Oke

•••

Raissa menyimpan ponselnya di atas meja. Chat nyeleneh Zisan barusan membuat ia kesal. Raissa meraba-raba sendiri buah dadanya yang memang ada benarnya rata tak berisi.

"Tepos,"Cibir Reissa yang sedang rebahan di atas ranjang tidurnya.

Raissa melemparkan bantal ke arah kakaknya. "Kakak juga tepos, huh!"

Raissa keluar dari kamarnya dengan menggerutu kesal dan menghentak-hentakkan kaki ke lantai. Langkah Raissa terhenti saat ia melihat Rafid yang sedang duduk sendiri di halaman belakang. Raissa pun mendekati abangnya. Semakin di amati oleh Raissa, ternyata Rafid sedang senyum-senyum sendiri dengan mata tertutup dan tangan yang di lipatkan di dadanya.

"Cieee yang mau nikah,"Goda Raissa.

Rafid terkekeh pelan. "Gak sabar deh,"

Raissa menggaruk-garuk kepalanya yang terasa gatal. "Gak sabar apa?"

"Gak sabar pengen cepet-cepet punya istri, terus jadi seorang ayah,"

•••

Malam pun tiba

"Bentar, bang, Raffa panggil dulu kak Raissanya,"Ujar Raffa pada Zisan yang menjawab dengan acungan jempol.

Sambil menunggu Zisan memainkan ponselnya terlebih dahulu. Tak lama Raffa datang bersama Raissa si sampingnya. Raissa langsung merogoh isi plastik hitam.

"Ini seblaknya cuma beli satu?"

"Beli dua. Gue mau"

"Aku di beliin gak, bang?"Tanya Raffa.
Zisan mengedipkan-ngedipkan matanya, lalu menoleh pada Raissa.

"Itu susu murni ada buat Raffa,"

"Wah susu murni. makasih calon kakak ipar,"Raffa terseyum manis.

"Mana sini susu murni Raffa!"tagih Raffa, segera mengambil botol susu murni yang sedang Raissa pegang.

Raissa mendelik kesal. "Makasih,"

"Sama-sama. Sini duduk di samping!"