11. Gunung jingga part{1}

154 23 6
                                    

Hai-hai-hai, jangan lupa tinggalkan vote and komen, ya! Happy reading.

***

Hari ini hari keberangkatan kelas 10 dan kelas 12 untuk berangkat ke tempat kemping, yaitu gunung jingga.

Mamah dan papah pun tak lupa mengingatkan kepada kedua putri mereka agar menjaga kesehatan, serta tidak melakukan atau berbicara yang tidak sopan selagi ada di tempat kemping nanti. 


Pak Yoga dan Zulfan sebagai pembina dan wakil pembina Pramuka memberikan  instruksi terlebih dahulu kepada semua anggota Pramuka, sebelum pemberangkatan.

Usai memberi instruksi, semua anggota Pramuka mulai bersiap mengendong tas ransel besar mereka masing-masing, beserta tongkat Pramuka yang panjangnya sekitar
5cm.

Semuanya mulai berjalan ke arah parkiran sekolah yang sudah terpampang jelas 6 truk besar yang akan mengantar mereka ke tempat kemping.

"Ih, kita naik truk?" Seru Denia.

"Iya lah. Terus elo mau naik apa?"Tanya Emil.

"Gue seumur-umur gak pernah iho naik truk. kira-kira gue bakal mabok perjalanan enggak, ya? Biasanya kan gue naik mobil mahal,"Katanya terdengar sombong.

Emil yang gereget langsung
menonyor kepala Denia.

"Sombong amat, lu!"

Denia hanya terkekeh.

Raissa dan Alisa yang mendengar pembicaraan antara Denia dan Emil hanya terkekeh pelan, dan geleng-geleng kepala.

Raissa beserta anggota regunya naik truk urutan ke 3. Truk urutan ke 1 dan 2 sudah melaju terlebih dahulu dengan kecepatan sedang untuk sampai ke gunung jingga.

______


2 jam lamanya kini semua truk terhenti di area kemping, gunung jingga.

Satu persatu para anggota Pramuka mulai turun dari truk. Ada yang muntah dan ada juga yang pingsan karena kelelahan berdiri di sepanjang perjalanan tadi.

"Untung stamina gue kuat,"lirih Raissa saat melihat Thia yang mendadak pingsan saat Zulfan hendak membantunya turun.

Semua anggota regu beserta ketua regunya masing-masing mulai berbaris. Instruksi selanjutnya dari pak Yuda adalah membangun tenda, sesuai tempat dan tenda yang sudah di siapakan.

Raissa beserta anggota regunya segera membangun tenda sebelah kanan, tepatnya tenda mereka bertetangga dengan tenda Regu Thia, regu Melati.

Selesai membangun tenda, semuanya boleh beristirahat di dalam tenda regunya masing-masing, karena mengingat perjalan menuju gunung jingga tadi tidak sebentar.

"Hey, nanti kata pak Yoga bakal ada lomba Antar ketua regu loh. Kitakan regu Tulip, terus ketuanya si Raissa nih, elo Raissa kudu menang, ya!" Ucap Chika, gadis itu berbicara dengan sumpalan roti yang ia kunyah.

"Kalo makan jangan sambil ngomong, tar keselek baru tau rasa," Celetuk Alisa.

"Eh gue kan. . . Uhuk uhuk uhuk,"

"Minum minum!" Heboh Chika.

Raissa meraih botol minum, lalu ia berikan pada Chika. Chika langsung meraihnya, lalu meleguk air dalam botol itu hingga setengah tersisa.

"Ah, lega,"Chika mengusap tergorokannya, lega.

"Tuh kan, apa gue bilang,"Lirih Alisa.

"Bener emang bakal ada lomba antar ketua regu, Chik?"Tanya Emil.

Family'S diary (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang