13.Gunung jingga part{3}

126 21 3
                                    

Jangan lupa kasih vote dan tinggalkan komentar, ya ^•^
Happy reading.

#Mengigau#

_

_

_


Mamah Ranni terlalu asyik berbelanja online lewat handphone miliknya sehingga ia melupakan bahwa ia sedang masak untuk malam malam nanti.

"Beli ini ah buat nyukur bulu ketek papah,"

"Wah, ada lipstik Syahrini,"

Bau gosong yang timbul dari arah wajan tercium. Mamah Ranni langsung tersadar dan berlari, namun sudah terlambat, tempe yang ia goreng sudah gosong.

"APA? GOSONG?!"
Teriak mamah Ranni.

Papah Rehan yang sedang duduk menonton televisi bersama Raffa langsung berlari saat mendengar teriakan Mamah Ranni di arah dapur. Keduanya menatap mamah Ranni di balik pintu dapur.

"Ada apa, mah?"Tanya Papah.

"Astaga, ini gimana mau masak kalo terus-terusan gosong? Pah, papah lagi bukannya bantuin mamah masak, malah asyik nonton tv. kamu juga Raffa, sama aja!" Oceh mamah Ranni, malah menyalahkan.

"Lha, Raffa salah apa, mah?"Raffa terheran.

"Raf, seharusnya tadi kita jangan nyamperin mamah. mamah kalo ada apa-apa soal masak suka nyalahin. mending kita lanjut nonton bola, yuk. sesuai perjanjian kalo tim yang papah dukung menang, kamu gak boleh minta uang jajan sama papah selama 3 hari," bisik Papah Rehan.

"Oke, kalo tim yang Raffa dukung menang, papah kudu kasih uang jajan lebih buat Raffa selama 3 hari berturut-turut," Sahut Raffa.

Papah dan anak itu hampir melangkah pergi dari area dapur, namun langkah mereka berdua terhenti saat panci kecil terjatuh ke lantai, membuat suara nyaring yang mengejutkan.

PRANG

"Eh ayam ayam,"

Mamah Ranni menatap tajam ke arah suami beserta anaknya.

"Mau kemana? bantuin mamah masak!"
Ucap mamah Ranni, berdecak pinggang.

"Tapi mah kita mau---,""

"Mau apa?" Potong mamah Ranni.

"Mau nonton bola, mah," lanjut Raffa.

"Gak boleh. Bantu mamah dulu!"

Raffa menghela napas pasrah, begitupun papah Rehan. Keduanya kini membantu mamah Ranni memasak.

"Hah, gara-gara papah sih,"

"Ish, ngapain nyalahin papah coba?"

"Udah jangan pada bisik-bisik," Timpal mamah Ranni saat mendengar bisikan suami beserta anaknya yang menyalahkan satu sama lain karena tidak jadi menonton pertandingan sepak bola di siaran televisi.

****

Zisan dan Raissa terpaksa harus bermalam di gubuk tua. Kondisi di dalam gubuk begitu kotor, banyak debu di atas lelangitannya.

"Gue gak kuat kalo terus ada di gubuk ini," Ujar Raissa, duduk si sudut gubuk yang sudah di bersihkan Zisan.

"Ya terus kalo gak di sini? Elo mau kemana coba? Sekarang cuma tempat ini satu-satunya yang ada buat kita bermalam," Sahut Zisan, duduk di samping Raissa.

Family'S diary (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang