39.Raffa playboy?

174 15 0
                                    

"Azizah, kamu udah punya pacar?"Tanya Raffa saat berpapasan di warung Bu Endah dengan gadis perempuan yang memakai jilbab warna pink, seumurannya.

"Pacar?"Tanya Azizah agak bingung, Raffa menganguk. "Hem, aku gak punya pacar,"Jawabnya final.

Raffa terseyum merengah. "Kalo gitu pacaran sama aku aja gimana? Aku anak laki-laki baik kok. Gak nakal,"

"Aku mau langsung nikah aja,"Refleks gadis itu menjawabnya. "Aku gak mau pacaran. Pacaran itu dosa,"Lanjutnya.

Senyum Raffa semakin mengembang. "Yaudah, kalo gitu kita nikah aja. Lagian aku udah pinter kok, gak usah lanjutin sekolah,"Ucap enteng Raffa.

Azizah menggaruk pipi chubby nya yang gatal. "Emang kalo kita nikah, aku mau di kasih makan apa sama kamu? Kamu emang udah bisa kerja?"

Raffa manarik tangan gadis itu, membawanya duduk di kursi kayu yang ada di warung. "Di sini ngobrolnya, biar enak,"

"Aku udah bisa kerja kok,"

"Kerja apa?"

"Jadi tukang cilok,"

Azizah mengeryit"Tukang cilok?"

Raffa mengangguk."Cilok buatan mamah aku enak tau. Kalo aku ngejual cilok buatan mamah, pasti aku bakal dapat uang, terus nanti uangnya aku setorin ke kamu, Zah!"

Azizah tertawa kecil. "Nikah gak segampang itu Raffa,"Azizah berdiri dari kursi. "Udah lah aku mau pulang dulu. umi pasti udah nunggu gula yang aku beli ini,"Tunjuk Azizah pada sekantong keresek hitam. Azizah mulai melangkah pergi, dengan senyuman dan lambayan tangan.

"Bidadari cantik,"Lirih Raffa.

"Cantikan mana sama aku?"

Raffa menoleh. Ia langsung menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Eh, Amayra. Sejak kapan kamu ada di situ?"Tanya Raffa pada Amayra yang muncul tiba-tiba di kolong meja.

"Dari tadi,"Jawab Amayra ketus. "Katanya kalo aku sama kamu udah besar, kamu bakal nikah sama aku. Terus tadi kenapa kamu ngajak sahabat aku buat nikah sama kamu?"Tanya Amayra penuh penekanan. Raffa jadi gelagapan.

"Itu May. Aku becanda doang kok,"

"Becanda,"Cibir Amayra.

"Udah lah, kita putus aja,"

"Eh, jangan dong!"

Amayra melangkah pergi, namun sebelum ia benar-benar pergi ia kembali berkata, "kata bunda cowok yang selalu gombalan cewek sana sini berarti cowok itu playboy,"

"Amayra aku bukan Playon!"Teriak Raffa.

"Playboy Raffa,"koreksi Bu Endah.

"Bu, dia mutusin aku,"Adu Raffa.

Bu Endah tertawa melihat ekspresi wajah bocah laki-laki itu. "Masih kecil udah tau pacaran sama putus. Sekolah yang bener, tong!"

"Malah di ceramahin,"Lirih Raffa.

Raffa mengeluarkan uang bewarna ungu. "Aku beli ini, Bu," Raffa meraih susu botol rasa coklat di dalam lemari pendingin dengan perasaan dongkol.

"Iya,"Sahut Bu Endah.

"Ambil aja kembaliannya,"Teriak Raffa.

"Ealah mang. uangnya aja pas,"gumam Bu Endah geleng-geleng kepala. "Dasar bocah tengil!"

***

Sakitnya hatiku kau bohongi aku
Ku tak mau orang bilang aku pelakor

Family'S diary (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang