#8

940 38 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

- - - - - 


Seorang gadis tengah memandangi tubuhnya melalui cermin besar yang berdiri tegak di sebelah lemari pink nya. Lemari yang sudah mulai menua dengan motif hello kitty sebagai pemanis. Gadis tersebut terus memutarkan tubuhnya. 

Dengan balutan tunik coklat muda yang dipadukan dengan celana putih. Tak lupa dengan lilitan kerudung pasmina berwarna senada dengan tunik yang di pakainya. Sedikit polesan juga sudah melekat menambah kesan cantik. Bibirnya terlihat sedikit lebih lembab karena olesan lip balm.

Jam yang sedari tadi berdetak sudah menunjukkan pukul delapan malam. Ia segera turun dan memimta izin kepada kedua orang tuanya. 

"Bun. Ara ijin keluar sama si kembar" katanya berbohong.

"Jam berapa pulang ?" 

"Paling jam sepuluh udah di rumah lah"

"Yaudah"

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Starla pun keluar dari rumahnya. Ponsel yang ia letakkan di salam tas sling bag coklatnya terus bergetar. Ia mengangkat panggilan itu. 

"By aku udah di depan" katanya to the poin.

"Iya. Aku jalan ke depan" Starla memutus panggilan sepihak dan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Jalanan kompleknya begitu sepi malam ini. Starla merasa sedikit was-was. Ia mempercepat langkahnya supaya cepat sampai di depan komplek. 

"Sepi banget" lapor Starla pada Rafa yang menangkring di atas motor sport birunya. Rafa terkekeh kecil. Ia menyodorkan satu helm dengan gambar hello kitty. Di bagian belakang tertempel stiker 'harta, tahta, pacar Rafa'. Bucin sekali. Begitupun dengan helm yang di pakai oleh Rafa dengan stiker 'harta, tahta, pacar Starla'. Kalian punya gak ? Gak punya ya ? Hahaha terlihat tidak mampu --nggak canda.

"Mau kemana nih princess acuu ?" tanya Rafa. Starla tersenyum mendengarnya. Sangat lucu, pikir Starla.

"Kan kamu yang ajak keluar. Muter aja deh, aku bosen di rumah terus" putus Starla pada akhirnya. Ia pun naik ke atas motor milik Rafa dengan bantuan laki-laki itu. 

"Pendek" ejek Rafa becanda.

"Yang penting sayang"

Motor tersebut beserta penunggangnya melesat meninggalkan komplek perumahan Starla dengan kecepatan sedang. Angin yang berhembus menyapa wajah keduanya. Starla memberanikan diri untuk memluk pinggang Rafa. Belum sempat tangannya melingkar sempurna, tangan besar Rafa sudah menariknya dan menggenggam jemarinya hangat. 

Jantungnya berdegup kencang. Bukan. Bukan karena perlakuan manis Rafa. Jantungnya berdetak cepat karena memikirkan bagaimana caranya ia memutuskan Rafa dan mengatakan hal yang sebenarnya. Sudahlah ia akan pikirkan lagi nanti.

"Star. Pasar malem mau ?" tawar Rafa. Suaranya sedikit terbawa angin. 

"Boleh" Rafa pun segera melesatkan motornya lebih laju. 

Pasar malam terlihat sangat ramai. Banyak sekali yang membuka lapak di sini. Mata Starla berbinar melihat semua lapak dagangan yang tersedia. Surga dunia sekali.

Rafa meraih jemari Starla yang terbebas di bawah sana. Menarik Starla memasuki kerumunan. Di dalam terdapat banyak wahana. Seperti halilintar mini, ombak banyu, bianglala, komedi putar, dan yang lainnya.

assalamualaikum mas pilot! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang