mampus double up lagi
SELAMAT MEMBACA
- - - - -
Dua insan asyik bercanda ria di dalam mobil. Dengan si laki-laki yang fokus menyetir. Sesekali bernyanyi bersama, mengikuti lirik yang di setel oleh radio.
Starla tertawa lepas kala itu. Entah saat bersama Fajar ia merasa sangat nyaman. Menarik tangan Fajar yang terbebas dari tugasnya. Menggenggamnya erat seakan tak ingin kehilangan laki-laki itu.
Dengan peka, Fajar membalas genggaman Starla. Keduanya hening, tak ada yang ingin membuka suara. Menikmati suasana romantis sampai mobilnya masuk ke pekarangan rumah.
Fajar membuka pintunya terlebih dahulu. Mengitari mobilnya dan segera membukakan pintu untuk Starla. Menuju ke arah bagasi dan menurunkan barang-barangnya.
Starla memasuki rumah terlebih dahulu. Dingin. Ia sengaja tak mematikan AC saat keluar tadi. Ia segera merebahkan tubuhnya pada sofa ruang tamu.
"Shh... panas ih" gumam Fajar ketika baru manapaki rumah. Mengibas-kibaskan kerah kemejanya seakan ia memang benar-benar kepanasan.
"Panas ? Dingin gini ko" Starla heran. Kenapa Fajar merasa kepanasan ? Padahal AC di rumahnya menyala sejak satu jam yang lalu. Aneh. Starla mendekat ke arah Fajar. Memegang tubuhnya dan benar saja. Starla merasakan hawa panas dari tubuh Fajar.
"Om demam ?" pekik Starla. Ia segera berlari hendak membuatkan minuman hangat supaya Fajar lebih tenang. Belum sempat langkahnya selesai, tangannya sudah di cekal erat oleh Fajar.
"Tolongin Ra shhh, panas banget" rengeknya. Starla tak tahu apa yang sedang terjadi pada Fajar. Fajar memejamkan matanya sangat dalam.
"Ahh shit !!" jerit Fajar menyadari sesuatu. "Ra tolongin saya. Saya gak mau dosa. Please Ra ahh" desahnya tertahan. Tubuhnya sangat panas dan ia tahu apa yang menyebabkan dirinya menjadi seperti ini. Ya, Putri pasti sudah menaruh obat pada minumannya.
"Om kenapa sih ?" Starla yang bingung semakin memperkeruh keadaan. Tanpa banyak bicara lagi Fajar menyudutkan Starla ke tembok. Mengurungnya dengan kedua tangan kekar miliknya.
Dengan kasar ia melumat bibir Starla. Starla terkejut, tapi dirinya tak bisa berontak juga tak bisa membalas. Starla kehabisan napas, tapi Fajar tak memberinya jeda. Ia menepuk kencang dada bidang Fajar. Fajar yang mengerti segera melepas tautannya.
Napas Starla tersenggal. Raut wajahnya menandakan bahwa ia sedang ketakutan. Menatap Fajar dengan tatapan tak percaya.
"Ra saya mohon. Tolongin sayahh shh. Cuman kamu yang bisa nolongin saya" ucap Fajar menahan desahannya.
Merasa iba dengan Fajar sekarang. Ragu-ragu Starla mengangguk kecil. "Jangan takut Ra, saya gak akan main kasar. Sebisa mungkin saya lembut sama kamu" ucap Fajar sebelum kembali melahap bibir mungil istrinya. Menggendongnya dengan gaya bridal style.
Membanting tubuh mungil Starla dan segera menindihnya. "Saya ijin sama kamu. Saya mau lihat aurat kamu Ra" katanya. Tanpa suara Starla kembali mengangguk pelan. Fajar segera melepas kerudung Starla asal.
Terpampanglah rambut panjang hitam legam milik Starla. Bahkan Starla lebih cantik saat tak mengenakan kerudung. Kembali mencium Starla dan mereka melakukan ritual yang seharusnya sudah Fajar dapatkan sejak lama.
Skip aja.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
assalamualaikum mas pilot! [ON GOING]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA "Om bisakan nolak perjodohan ini ? Aku masih sekolah om" "Bisa--" Fajar menggantungkan ucapannya "Bisa nerima" lanjutnya lalu menyeringai - - - - - Starla Alena Az-Zahra. Gadis lembut yang selalu ceria ini harus di hadapkan oleh...