SELAMAT MEMBACA
- - - - -
0823********
Perebut
Dahi putih itu mengerut setelah membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh nomor tak di kenal. Ini kali kedua nomor itu menghubunginya.
Starla samasekali tidak mengindahkan pesan singkat itu. Entah apa tujuan dari si pengirim mengirimkannya pesan seperti itu.
Matanya melirik seorang pria yang sedari tadi senantiasa menatap lekat dirinya. Sambil memegang tangannya yang terbebas, pria itu tersenyum manis ke arahnya.
"Kenapa sih om ? Senyum-senyum gak jelas gitu," tanya Starla risi. Risi bercampur salting.
"Saya itu lagi memandangi ciptaan Allah yang sempurna banget," ujar Fajar tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.
"Ta-tapi jangan liatin Ara kayak gitu dong. Malu," cicit Starla dengan wajahnya yang memerah.
"Kenapa malu ? Kan kamu cantik," tegas Fajar sekali lagi. Kalo begini ceritanya, Starla bisa meleyot tiap waktu.
"Ih," geram Starla mencubit keras lengan Fajar yang bertengger ria di tangannya.
"Aduh. Sakit sayang," Fajar memekik kesakitan. Melepas genggaman tangannya dan mengusap kulitnya yang di cubit oleh istri kecilnya.
"Makanya jangan gombal."
"Ale kamu tau gak kalo gombal itu sama aja bohong ?" tanya Fajar random. Ada saja pertanyaan aneh dari suaminya itu.
"Kan emang gitu gak sih," Starla memutar bola matanya malas.
Pertanyaan aneh. Semua korban buaya juga pasti tau kalo gombal sama dengan bohong.
"Kamu juga pasti tau kan kalo bohong itu gak baik ?" tanya Fajar sekali lagi. Lama-lama kayak dora ya lo, tanya mulu.
"Iya. Bunda pernah bilang gitu ke Ara."
"Nah singkatnya gombal sama dengan gak baik. Karena gombal itu gak baik terutama buat jantung dan hati, saya mau bilang--"
"Apaan sih lama banget. Ngomong apa lagi ngafalin ? Muter-muter gak jelas," sewot Starla kesal. Pembahasannya tak kunjung selesai juga.
"Iya sayang. Ini saya mau ngomong. Jadi tadi itu saya gak lagi gombalin kamu, tapi saya ngomong yang sebenernya,"
"Ara curiga. Jangan-jangan om Fajar lulusan S3 per-fuckboy-an,"
"Nggak lah. Saya mah cowo setia," ucapnya seraya menepuk keras dadanya. Membanggakan dirinya sendiri.
Starla memutar bola matanya malas. Ini salah satu sifat Fajar yang tidak di sukainya. Dasar sombong, pikir Starla.
Fajar terbatuk beberapa kali karena tepukan tangan pada dadanya terlampau kencang.
"Makanya gak usah petakilan," acuh Starla. Siapa suruh sombong ya kan ?
Fajar mengerut sebal. Melirik sinis istrinya. Bukannya takut, justru Starla menatapnya balik dengan tatapan yang lebih menyeramkan.
"Ale," panggil Fajar. Starla hanya berdehem singkat menyahuti panggilannya. "Kamu pernah insecure gak sih ?" Starla mengangguk.
"Masa ? Cewek secantik kamu pernah insecure," pekik Fajar heboh. Ni laki satu makin hari ada aja tingkahnya.
"Kan. Fiks, om Fajar lulusan S3 per-gombal-an," celetuk Starla dengan wajah yang memerah. Iyalah, cewek mana sih yang gak malu, seneng, salting kalo di bilang cantik ?
KAMU SEDANG MEMBACA
assalamualaikum mas pilot! [ON GOING]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA "Om bisakan nolak perjodohan ini ? Aku masih sekolah om" "Bisa--" Fajar menggantungkan ucapannya "Bisa nerima" lanjutnya lalu menyeringai - - - - - Starla Alena Az-Zahra. Gadis lembut yang selalu ceria ini harus di hadapkan oleh...