#48

465 18 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

- - - - -

"Gawat bang. Dia mau nekat," katanya to the point saat sambungan terjawab. Dengan nafas yang berderu kencang, ia melaporkan semuanya.

"Seriusan lo !"

Ia mengangguk tapi sadar bahwa orang di seberang sana tidak bisa melihatnya. "Tadi dia nanyain alamat mereka."

"Terus lo kasih tau ?"

"Ya enggak lah, gila kali."

"Bagus. Berarti kita harus awasin si target, takutnya dia emang beneran berani buat macem-macem," titah orang di seberang sana.

"Ya udah kalo gitu."

"Bentar, gue mau ngomong," pekik suara bariton saat dirinya hendak menutup panggilan suara.

"Ngomong apaan ?" tanyanya dengan dahi yang berkerut. Menebak-nebak apa yang akan di katakan oleh rekan telfonnya itu.

.

.

.

Sudah satu jam Starla menunggu laki-lakinya itu pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu jam Starla menunggu laki-lakinya itu pulang. Tapi, orang yang di tunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya juga.

Rasa bosan sudah melanda wanita yang menyandang status sebagai istri dari pilot muda. Kakinya bergerak turun dari kasurnya. Berjalan tertatih menuju perpustakaan pribadi di rumahnya.

Tangan lentiknya meraih satu buku yang berada di rak yang hanya sebatas matanya.

"Kitab Qurrotul Uyun," gumamnya membaca tulisan yang tertempel di samping buku.

"Om Fajar ternyata bisa bahasa Arab juga ya," gumamnya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om Fajar ternyata bisa bahasa Arab juga ya," gumamnya lagi. Ia mulai membuka halaman demi halaman.

Starla tidak mengerti dengan isi yang ada di dalamnya. Seumur-umur, Starla hanya bisa membaca Al-Qur'an. Dirinya sama sekali tidak bisa bahasa Arab.

assalamualaikum mas pilot! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang