#45

523 23 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

- - - - -

Fajar tengah bersandar di sofa ruang tamu yang empuk. Di dampingi seorang laki-laki seumurannya, mereka terus berbincang ria.

Dua minggu lagi ia akan melaksanakan tugasnya. Kembali terbang. Kali ini ia di tugaskan untuk terbang ke Benua Eropa. Tepatnya di negara Inggris.

Leo, teman masa sekolahnya dulu tengah berkunjung ke rumahnya. Hari ini cowok itu tengah libur bekerja, makanya ia sempatkan mampir ke rumah teman lamanya itu.

"Gimana ? Udah baikan ?" tanya Leo memulai topik baru. Mengalihkan dari topik bola ke topik yang lain.

"Udah" jawab Fajar singkat.

"Eh lo inget itu gak sih ? Cewek kelas sebelah yang namanya Ayu"

"Inget. Kenapa ?"

"Dia sekarang dimana ?"

"Lo naksir sama dia ya. Katanya lo mau gebet si Putri mantan gebetan gue" Fajar memajukan badannya. Menunjukkan respon tertarik dengan topik yang sedang di bahas.

"Kalo bisa semua kenapa harus satu ?"

"Maruk lo. Lo kira cowok di dunia cuman lo doang ? Yang lain juga butuh cewek kali" ujar Fajar di akhiri kekehannya.

"Islam memperbolehkan poligami bos" dalih Leo keukeuh dengan pendiriannya.

"Sekarang gini. Kalo cewek harus mau di poligami, lo mau gak kalo lo di poliandri ?"

"Ogah. Nanti kalo ceweknya hamil itu anak siapa coba ?"

"Iya sih. Tapi lo mikir gak, sakitnya cewek kalo di poligami ?"

"Nggak sih"

"Rasanya seperti anda menjadi ironman" Fajar memandang langit-langit ruangan itu sembari mengepalkan kedua tangannya dan mengudarakannya.

"Bodo amat lah"

"Tapi serius, poligami itu bikin sakit hati" ujar Fajar lagi.

"Kayak yang pernah rasain aja lo"

"Gue kan cowok. Gimana mau rasain ?"

"Ya udah jangan sok tau dong"

"Rasain aja gimana rasanya di selingkuhin"

"Ya sakit lah ego"

"Tuh tau" balas Fajar sedikit sewot. "Sekarang jam berapa dah ?"

"Jam lima"

"Astaghfirullah"

"Kenapa ?"

"Gue harus jemput istri kecil gue" Fajar buru-buru bangkit dari duduknya dan mengambil kunci mobil yang di letakkan di atas meja.

"Gue tinggal dulu sebentar. Anggap aja rumah sendiri" setelah mengatakan itu Fajar melenggang pergi. Meninggalkan Leo seorang diri di rumahnya.

Dengan kecepatan di atas rata-rata, Fajar mengemudikan mobilnya menuju sekolah istrinya itu.

Tampak dari kejauhan seorang wanita tengah duduk termenung seorang diri. Memegang sebatang kayu yang di gunakan untuk mengosek-osekan ke tanah.

Fajar memberhentikan mobilnya tepat di depan sang wanita. Wanita itu mendongak menatap mobil yang di kemudikan oleh Fajar.

Wanita itu berdiri dengan wajah kesalnya. Menatap Fajar dengan garang. Membuka pintu mobil penumpang bagian depan. Dan menutupnya kencang setelah masuk ke dalamnya.

assalamualaikum mas pilot! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang