#41

563 27 0
                                    

yu bisa yu kasih vote nya. gak di pungut biaya loh bunda 🌟

SELAMAT MEMBACA

- - - - -

Seorang pria sudah duduk anteng sejak setengah jam yang lalu. Di dalam restoran dengan gaya Jepang, ia duduk termenung sendiri. Menunggu beberapa perempuan yang juga akan berkumpul di tempat itu.

Sudah kesekian kalinya ia mengecek benda yang melingkar di pergelangan tangannya. Merengut sebal karena mereka tak kunjung datang juga.

kring kring

Suara bel yang tertempel pada pintu restoran berbunyi. Sengaja bel tersebut di tempel di sana agar sang pemilik restoran tahu jika ada pelanggan yang masuk.

Laki-laki itu menoleh ke arah pintu. Benar saja, ternyata yang datang adalah tiga perempuan yang sedari tadi dirinya tunggu.

Mereka bertiga berjalan bersama menuju satu tempat yang belum di isi oleh orang lain. Berbincang asyik mengacuhkan laki-laki tadi.

Pelayan restoran menghampiri mereka. Menanyakan pesanan apa yang akan mereka pesan. Setelah itu, pergi untuk membuatkan apa yang mereka inginkan.

"Tapi tadi kalian liat si Rafa gak sih ?" tanya seorang gadis memulai pembicaraan yang lebih serius, sepertinya. Laki-laki tadi menajamkan pendengarannya. Berusaha menguping apa yang mereka bicarakan.

"Ngga sih, kayaknya gak berangkat deh. Lo tau Star Rafa kemana ? Secara, lo kan pacarnya" lempar gadis lain kepada perempuan yang sangat laki-laki tadi cintai.

"Iya sih pacar. Tapi rasanya kayak gak pacaran, dia juga gak pernah ngabarin gue, gak pernah ketemu gue lagi sejak hari itu" keluh Starla.

"Lo bosen ?" tanya gadis yang lain. Mereka terus memandangi Starla dengan saksama. Menunggu kelanjutan dari penjelasan perempuan itu.

"Di bilang bosen juga nggak, tapi ada orang lain yang mampir di hati gue" ujar Starla ambigu. Orang lain ? Apa yang Starla maksud.

"Maksud lo Star ?"

"Gini ya Dil, Bil. Belakangan ini gue deket sama orang, dia baik banget, perhatian, romantis, pengertian, dewasa, pokoknya sempurna banget deh orangnya. Nah di sisi lain gue tau kalo gue itu pacarnya Rafa, tapi ya seperti yang kalian liat, Rafa gak ada buat gue semenjak kita pacaran, manisnya waktu PDKT doang. Karna kondisinya yang kayak gitu, gue jatuh hati sama orang ini" jelas Starla panjang lebar. Mencoba untuk mulai menjelaskan kepada sahabatnya tentang apa yang tengah terjadi.

"Bentar. Jadi lo udah gak ada rasa buat Rafa ?" tanya Dila memastikan.

"Maybe" laki-laki tadi tersenyum mendengarnya. Rupanya, wanitanya itu sudah jatuh kepadanya.

"Terus orang ini itu siapa ?" desak Bila gregetan. "Lo kalo ngasih tau jangan setengah-setengah apa"

"Kalian inget gak ? Sebulan yang lalu gue di jemput sama siapa ?"

"Ya sama supir, kalo gak sama abang lo" Starla menggeleng. Memancing keduanya agar mengingat hari itu.

"Bukan. Waktu gue ngumpet buat ngehindarin laki-laki pake kemeja biru dongker, celana bahan item yang berdiri deket mobil" pancing Starla terus menceritakan kejadian-kejadian yang terjadi.

"Oh yang kata elo nyuruh kita buat samperin om ganteng itu ?" tebak Bila heboh. Mengingat wajah laki-laki itu yang menenangkan.

"Tapi bukannya itu om lo Star ?" Starla menggeleng sembari tersenyum.

"Dia bukan om gue, dia... orang yang lagi deket, iya lagi deket" ucap Starla mulai terbata-bata. Masih belum siap untuk mengungkapkan semua yang terjadi sebenarnya.

assalamualaikum mas pilot! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang