SELAMAT MEMBACA
- - - - -
Mentari telah menunjukkan sinarnya. Lapangan yang tadinya kosong sekarang sudah terisi sebagian. Hari ini kelas dua belas IPA tiga ada pelajaran olahraga. Itu berarti mengharuskan seluruh siswa kelas tersebut keluar dari kelas.
Starla dan yang lainnya sudah bersiap dengan pakaian olahraganya. Mereka berinisiatif untuk memulai pemanasan terlebih dahulu. Agar saat Pak Anton --guru olahraga-- datang, mereka bisa langsung memulai materi hari ini.
Dila tak habis-habisnya melirik ke arah jajaran kaum adam. Meski sudah kepergok beberapa kali, namun nyali Dila tak menciut juga. Bila yang sudah jengah dengan keganjenan kembarannya itu pun hanya memutar bola matanya malas.
"Star itu Rafa bukan sih ?" celetuk Dila tiba-tiba. Starla dan Bila mengikuti arah pandang Dila. Seorang laki-laki tengah berjalan menunduk, sesekali ia menoleh ke belakang. Seperti memastikan ada yang mangikutinya atau tidak.
"Iya. Aneh banget masa" ujar Starla. Matanya terus memperhatikan laki-laki itu.
"Samperin gih" perintah Bila agak bodoh. Ia bahkan sudah mendorong Starla agar mendekat ke arah laki-laki itu yang padahal posisinya jelas sangat jauh.
Tapi namanya juga Starla, polos-polos bego. Starla jutru melangkah mengikuti saran bodoh Bila. Mendekati keksihnya yang terlihat sangat aneh.
"Raf" panggil Starla. Rafa terkejut saat mendapati Starla berada dalam posisi dekat dengan tiba-tiba. "Ko kayak kaget gitu ?" tanya Starla.
"I-iya. Aku kira siapa, gak taunya kamu. Kenapa ?" jawab Rafa agak kikuk.
"Kamu mau kemana ?" sekali lagi Starla bertanya. Ia juga melirik Rafa dari atas sampai bawah. Tidak sopan memang, tapi ya...
"Ah ? Oh itu, emm aku... aku mau beli air, iya beli air" jawab Rafa terbata-bata.
"Beli air ? Kantin kan ada"
"I-iya i-itu, udah bosen sama air kantin"
"Aneh kamu mah, air kan sama aja rasanya" ujar Starla.
"Gak tau, buat aku beda aja gitu rasanya. Yaudah ya Star, aku keluar dulu. Ada mau nitip sesuatu ?" Starla menggeleng. Setelah itu Raf pamitan kepada Starla dan melangkah pergi.
Starla menyipitkan matanya. Membuka ponselnya dan mengetikkan sesuatu.
Give us sugar daddy
Starla : ijinin gue
Starla : gue mau ikutin rafa dluuuDila pret : mau kmanee lo
Bila ntut : mengikuti kekasih hatee
Starla : bila mengalay
Starla pun menutup ponselnya dan mengikuti langkah Rafa. Starla bingung, mau kemana laki-laki itu. Ia juga tak melihat dua kambing yang biasa bersama Rafa.
Rafa berhenti di salah satu pos ronda yang letaknya lumayan jauh dari sekolahnya. Rafa hanya duduk seorang diri, memantik sebatang rokok yang baru Starla lihat. Selama ini Starla tidak pernah melihat Rafa merokok.
Seorang laki-laki lain datang dari arah yang berlawanan. Ikut duduk bersama Rafa. Tubuhnya hitam kekar. Laki-laki itu hanya memakai kaos tanpa lengan dan celana pendek.
Starla agak menyipitkan matanya ke arah laki-laki itu. Ia tidak asing dengan wajahnya, tapi di mana ? Entahlah, mungkin Starla amnesia makanya ia melupakan laki-laki kekar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
assalamualaikum mas pilot! [ON GOING]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA "Om bisakan nolak perjodohan ini ? Aku masih sekolah om" "Bisa--" Fajar menggantungkan ucapannya "Bisa nerima" lanjutnya lalu menyeringai - - - - - Starla Alena Az-Zahra. Gadis lembut yang selalu ceria ini harus di hadapkan oleh...