#46

489 23 2
                                    

SELAMAT MEMBACA

- - - - -

"Assalamualaikum" salam Starla dan Fajar saat kakinya melangkah memasuki rumah.

Leo, teman seperjuangan Fajar yang sedang memakan rengginang itu di buat terperangah sejenak. Matanya tak lepas dari objek yang baru saja di lihatnya.

Bagaimana bisa, seorang Keenan Fajar Sebastian yang notabenenya adalah cowok yang biasa-biasa saja itu mendapatkan wanita cantik modelan Starla ? Wah ini mah kalah saing.

Leo masih menatap dalam. Menelusuri setiap inchi pahatan wajah cantik Starla. Mulutnya juga masih mengaga lebar. Rengginang yang hendak memasuki goa bau jigong itu terpaksa harus menunggu lebih lama.

"Jaga tuh mata. Copot baru tau rasa" sindir Fajar melirik sinis ke arah Leo.

"Masuk ke kamar ya Ale" ucap Fajar lembut pada Starla. Ia tidak ingin berbagi kecantikan istrinya pada orang lain.

Enak saja, susah payah ia meluluhkan hati berbatu es itu dan harus mengucapkan janji sakral untuk memiliki Starla. Dan dengan gampangnya Leo melihat wajah cantik istrinya itu.

Starla menurut dan berjalan ke lantai dua tempat dimana kamarnya berada.

Tidak akan ku biarkan pada kampret yang durhaka, batin Fajar masih menatap sinis ke arah Leo.

"Liat doang elah"

"Makanya nikah. Dah tua juga, belom nikah" kata Fajar. Ia ikut mencomot setoples kacang yang berada di pangkuan Leo.

"Sabar dong. Allah belum mempertemukan gue sama jodoh gue" dalih Leo. Tangannya beralih mengambil toples lain yang berisi pilus.

"Bilang aja gak laku"

"Bukan gak laku Jar. Gue orangnya itu pemilih. Nih lo liat, pilus yang sekiranya gak masuk ke kerongkongan gue aja gue balikin ke tempatnya. Gimana istri yang bakal sehidup-semati sama gue" elak Leo. Benar saja. Cowok itu kembali meletakkan pilus yang tadi sudah di pegang dan ia teliti ke dalam toples.

"Jorok lo. Ambil ege. Udah kena tangan" sewot Fajar melihat kelakuan Leo.

"Tangan gue suci ko"

"Suci dari hadas doang. Tapi najis nempel di situ semua"

"Kampret"

Huek huek

Suara ribut dari atas mulai terdengar. Starla berlarian kesana kemari untuk membuang isi perutnya. Saat ini perutnya terasa mual dan bergejolak.

"Napa bini lo ? Jangan-jangan hamil" Leo menatap Fajar dengan pandangan bingung. Yang benar saja. Jika benar Starla hamil, berarti sama saja Fajar sudah menghamili wanita di bawah umur.

"Masa sih ?"

"Udah berapa kali ?"

"Tiga maybe"

"Buset. Langsung trobos bae lo ya" pekik Leo girang. Terkejut dengan angka yang di ucapkan temannya itu.

"Gue naik dulu" tanpa persetujuan dari Leo, Fajar bergegas lari ke lantai dua. Starla masih berada di dalam kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.

"Ale ? Kamu gak papa ?" Fajar menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan kencang. Starla tak membalasnya karena masih sibuk dengan kegiatannya sendiri.

"Ale buka pintunya sayang" Fajar semakin panik karena Starla tak kunjung keluar juga.

"Huek... Ara... gak papa ko om huek" kata Starla terbata-bata karena ia masih merasa mual.

Tak lama kemudian Starla keluar dengan penampilan yang sangat kacau. Bibir pucat dan wajah yang tampak lemas.

assalamualaikum mas pilot! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang