#26

793 31 2
                                    

SELAMAT MEMBACA

- - - - -

Sekolah sedang ramai-ramainya. Sekarang sudah jam istirahat. Seluruh murid berlomba untuk segera sampai kantin. Memberi makan anak cacingnya yang sudah menangis di dalam perut.

Tiga orang gadis --ralat-- dua orang gadis dan seorang wanita tengah duduk di salah satu bangku panjang kantin. Menyantap soto babat khas sekolah itu.

"Enak banget parah" decak kagum Bila saat suapan pertama.

"Elah kayak baru pertama kali makan soto babat mpok Lela aja" desis Dila. Emang agak nyolot gitu gak sih anaknya ?

"Ya namanya juga muji Dil. Lo mah. Susah emang ngomong sama anaknya bapak Solehuddin Rezki"

"Sama aja lo susah ngomong sama diri lo sendiri markonah" timpal Starla yang sedari tadi hanya menyimak pertengkaran kecil yang terjadi.

"Emang gue anak siapa ?" tanya Bila dongo.

"Susah emang ngomong sama remahan pringles"

"Gak papa remahan. Yang penting remahan jajanan elite" songong Bila.

"Star mau tukeran gak ? Gue nyerah jadi kembaran Bila" tawar Dila berbaik hati. Menukar posisi.

Enak aja, entar lo dapet om Fajar dong ogah, batin Starla menjulidi ucapan Dila. "Nggak makasih. Gue udah enak ko di posisi gue"

"Bil nanti ikut gue ya ?"

"Kemana wahai kembaranku ?"

"Panti jompo"

"Mau jenguk bebuyut lo ?"

"Bebuyut gue bebuyut lo juga ego"

"Tau dih, tolol banget si Starla" tuduh Bila mengalihkan.

"Anjing ngajak berantem banget nih anak" sewot Starla. Sebal, dirinya yang tidak tahu menahu di tuduh seenaknya.

"Sabar, sabar, sabar. Jadi gimana sayang ?" ucap Dila menirukan salah satu sound tiktod.

"Unfriend sumpah Bil"

"Hayoloh Dilaa, Starlanya marah" sorak Bila menuduh Dila.

"Bendera kuning ada yang punya gak ?" teriak Dila menggema seisi kantin. Seluruh pasang mata yang berada di sana menatapnya heran. Buat apa bendera kuning ?

"Buat apa Dil ?" tanya Bila heran.

"Buat ngabarin kalo elo mati. Bentar lagi gue bunuh soalnya" jerit Dila masih dengan kesewotan terhadap Bila.

"Sadis" decak seisi kantin mendengar ucapan Dila. Menggeleng tak habis pikir dengan Dila. Bisa-bisanya mau bunuh kembaran sendiri, sedangkan mereka malah pengin punya kembaran.

"Malu gak ? Malu gak ? Malu gak ? Malu lah masa nggak. Nemu dari mana gue temen begini" gerutu Starla merutuki kedua curutnya. Menutup wajahnya agar tak terlihat oleh penghuni kantin. Bisa rusak reputasinya di sekolah nanti.

Keduanya masih ribut bahkan bertambah semakin hebat. Menarik perhatian pengunjung kantin. Kini keduanya sudah menjadi bahan tontonan gratis.

Starla yang sudah selesai makan memilih pergi meninggalkan dua gadis yang rada-rada itu. Berjalan sendiri ke arah taman belakang sekolah.

Ia duduk di bawah pohon yang rindang dengan dedaunan. Membuka ponselnya dan mendengarkan lagu dari sana. Menjernihkan pikirannya. Membebaskan batinnya sejenak dari semua kewajiban yang harus ia tampung.

assalamualaikum mas pilot! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang