Bab I | Ular Rumah Tangga : bagian 2

62 21 19
                                    

«∞»
𝚆𝚎 𝙷𝚊𝚟𝚎 𝙲𝚊𝚜𝚎
«∞»

Ruang autopsi _

Aku jarang masuk kesini, dan tentunya ini sangat mengagumkan, walau agak sedikit suram karena banyak mayat disana. David memperhatikanku bahkan saat aku sedikit bergidik melihat mayat yang perutnya terbelah, ia menepuk pelan pundakku, kurasa dia terlalu khawatir denganku.

Kami segera bertemu seorang wanita dengan jas laboratorium yang terciprat darah segar, dia adalah Grace, dia menyapaku dan David dengan ramah.

"Hai, Ezra sayang, kamu menikmati hari pertamamu dengan kasus pembunuhan? Did you learn much from David?" ucapannya hanya ku tanggapi dengan senyuman.

David nampak menatap tak senang pada Grace. "Do you doubt my teaching to Ezra, Grace? I can take care of him better than you!"

"Oh ya? He looked displeased, in fact he rarely spoke!"

Mereka mulai berdebat lagi, dan 'tak disangka seorang pria lain ikut campur ke dalam urusan ini.

"Calm down you guys! There's no one better than me in guiding that kid! You understand?!"

Itu James, seorang ahli profil di kepolisian ini. Ya ... dan seperti yang kalian tau, mereka bertiga kembali berdebat tentang mengasuh diriku. Ini benar-benar menyebalkan!

"Oh come on guys, aku sudah besar, kalian tidak perlu melakukan perdebatan ini. Can we focus on the case?!" Mereka terdiam, mendengarku tiba-tiba saja bicara, apa itu tadi terlalu kasar.

Grace menanggapi dahulu, "Look, he's imitating your poor style of language. James! Dan sedikit tidak sopan menyela pembicaraan orang dewasa karna kau, David!"

Aku memutar mata merasa ucapanku tadi sia-sia, percuma, ini hanya menambah perdebatan diantara mereka. Lima menit dan ini tidak berhenti.

Seseorang menepuk pundakku pelan, itu Hanna, gadis yang seumuran denganku, dia baru saja direkrut sebulan yang lalu, walau masih magang, dia bekerja di bagian teknologi atau apalah, aku kurang tahu.

Seseorang menepuk pundakku pelan, itu Hanna, gadis yang seumuran denganku, dia baru saja direkrut sebulan yang lalu, walau masih magang, dia bekerja di bagian teknologi atau apalah, aku kurang tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna Callin

"You need help getting out of here?" ucapnya tetap memandang kearah pertengkaran tiga orang dewasa di depan.

"How to?"

"Come on out, I will accompany you wherever you go." Sejenak aku berfikir. "Mereka akan segera berhenti jika tahu kalau kau tidak ada disini?!"

Benar juga katanya, aku segera mengangguk untuk menyetujui ajakannya.

Di lorong kami berjalan berdua, suasana begitu canggung sebenarnya, karena kami belum mengenal begitu dekat, ya ... begitulah, agak sulit bagiku untuk mengenal orang baru, butuh proses dan cara yang sedikit berbeda.

We Have Case ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang