«∞»
𝚆𝚎 𝙷𝚊𝚟𝚎 𝙲𝚊𝚜𝚎
«∞»
"Hehe ... aku kesini membawa Anggota baru, tolong simpan dulu pedangmu, ya? Boleh?" Archer memperlihatkan senyum canggungnya.
Gadis itu melempar pedangnya sembarangan. Lampu disana tiba-tiba saja menjadi terang.
"Wow, kupikir akan selalu gelap karna disebut sisi gelap!" ucapan David berhasil menarik perhatian gadis itu.
Kini wajahnya nampak sepenuhnya. Rambut hitam pendek, hidung kecil, mata birunya, sangat ... Cantik.
"Ya ... kurasa tidak baik menyambut anggota baru dengan suasana mencekam iya 'kan? Tampan!" Ia melihat kearah ku saat mengucapkan kata Tampan.
Ah, andai saja dia tahu, ucapannya membuatku sedikit tersipu.
"Ya ... dan tidak seharusnya kau melempar pedangmu ke sembarang arah!" suara lain muncul dari belakangku.
Kami serentak menoleh, seorang wanita berjalan ke arah kami dengan pedang samurai yang sama di tangannya.
Gadis bermata biru tadi tertawa. "Maaf, aku sengaja!"
"Bodoh!"
"Nah, izinkan aku memperkenalkan kalian, ini adalah anggota baru kita, termasuk yang terpilih! Yang memakai jaket biru itu, Ezra. Dan yang memakai jaket kulit coklat itu, David!" Archer memperkenalkan kami.
Aku mencoba untuk berkenalan dengan mereka, "Nama kalian?"
Dengan antusias gadis bermata biru ini menjabat tanganku. "Adira!" jawabnya.
Bergiliran aku menjabat satunya.
"Afsa!"
"Afsa ini ahli profil juga seorang psikiater. Tunjukkan saja padanya suatu tulisan atau catatan yang aneh, dia pasti tau jawabannya, atau memungkinkan ia akan membaca pikiranmu, mengetahui bagaimana perasaanmu, ya, semua hak seperti itu!"
"Terimakasih Archer, kau tidak perlu berlebihan!" ucap Afsa sembari menepuk sebelah pundak Archer.
"Dan Adira, dia ahli dalam teknologi, seorang programmer. Berikan dia kode, laptop, ponsel, melacak nomor, apapun. Ia akan mengungkapkan apa-apa yang ada dibalik sana. Seperti hacker! Jadi hati-hati dengan ponselmu ...."
Adira tertawa mendengar pernyataan Archer. "Ya ... Aku pernah memasuki situs ponsel Archer, dan menemukan sebuah foto, dimana--" sebelum Adira sempat menyelesaikan ucapannya Archer sudah membungkamnya dari belakang.
"Jangan katakan apapun! Kau sudah berjanji, 'kan?!"
Adira mengangguk dan Archer melepaskan bungkamnya. Selepas itu Adira tertawa lepas.
David berbisik. "Adira sama sepertimu, seorang hacker lalu programmer!"
"Itu dulu, David. tidak sekarang!"
Aku ingat dengan catatan yang diberikan Angela. Aku memberikannya pada Afsa, berusaha untuk mendapatkan informasi dari sana.
"Akan aku cek." Afsa bergegas pergi ke ruangan lain, dan duduk di mejanya, itu terlihat karena sudah kubilang semuanya kaca!
KAMU SEDANG MEMBACA
We Have Case ✓
Mystery / ThrillerEzra hanya ingin menjalani hidupnya dengan normal, setelah bertahun-tahun ia terlibat dalam kasus kriminal. Namun masa lalunya tak membiarkan ia tenang, mereka kembali membawa banyak berita, apalagi soal dirinya yang punya sangkut paut dengan Ace. A...