Bab VI | Pencurian Sang Rubah : bagian 5

11 5 20
                                    

«∞»

𝚆𝚎 𝙷𝚊𝚟𝚎 𝙲𝚊𝚜𝚎

«∞»

Mereka sampai di bandara setelah sekitar 20 menit perjalanan. Ezra kembali mendapatkan panggilan, Nindy memesan tiket pesawat, dan yang lain menyiapkan keberangkatan.

"Masalah Adira sudah ditangani Ace, ia akan segera ditemukan," ucap Ezra begitu berkumpul dengan yang lain.

"Apa rencana kita saat sampai di Jepang Ilona?" tanya David.

Ilona duduk disalah satu kursi. "Arthur bilang, sebisanya kita juga mencari bantuan, tetapi bukankah kita sudah mendapatkannya dari Snake Gangster? Ezra?"

Ezra mengangguk. "Ya, sudah dapat. Hanya saja bagaimana menyelesaikan masalah yang kita miliki dengan Morgan? Bukankah dia masih mengincar kita semua? Kecuali, … Nindy."

Semua tatapan mereka berbalik pada Nindy yang tengah berjalan mendekat, ia baru saja selesai memesan tiket pesawat langsung menuju Jepang.

Nindy terlihat kebingungan melihat timnya menatapnya, ia mengangkat alisnya bertanya-tanya. "What?"

Ezra hendak bicara, mulutnya sudah terbuka lebar sampai David menutup mulut Ezra dengan sebelah tangannya. "Tidak apa-apa, kau sudah memesan tiketnya kan?" tanya David.

Nindy mengangguk pelan sambil mengangkat lima tiket ditangannya. "Tentu saja sudah, tetapi kita tidak bisa berangkat sekarang. Kita harus menunggu sekitar tiga jam." Nindy mengisyaratkan tiga dengan jarinya.

Ezra menghela napasnya malas. "Oh ya ampun, apa yang akan kita lakukan selama tiga jam kedepan, dan harus tetap aman dari kejaran apapun itu?" tanya Ezra, ia berkacak pinggang sambil melihat kesana-kemari.

"Anyone still hungry?" tanya Ilona menatap mereka satu persatu.

"I think ice cream is better than having to eat again," ucap Ezra menyarankan.

"Dan perutku belum kenyang, kita bisa mencari makanan disini." Archer menatap sekelilingnya, matanya terhenti pada satu arah, tangannya meraih koper yang ia bawa, segera menarik bahu Ilona dan mengajak yang lain untuk pergi. "Ayo ayo cepat, kurasa mereka tidak membiarkan kita lepas."

«∞»

Pelarian mereka berhenti di salah satu restoran, dua jam 35 menit lagi keberangkatan. 10 menit yang lalu dan mereka sudah memesan beberapa makanan dan minuman termasuk es krim milik Ezra. Mata Ilona dan Archer masih tidak berhenti untuk menatap kesana-kemari sementara yang lain sedang menikmati hidangan masing-masing, terutama Ezra yang terlihat sangat santai menikmati es krim cokelatnya.

David melihat kentang goreng yang dia makan lalu beralih pandang pada daging sapi panggang yang dipesan Archer. "Archer, how big is your stomach to hold all that food?"

Pertanyaan David membuat yang lainnya sedikit tertawa dan Nindy membuat isyarat berbentuk bulatan besar dengan tangannya tepat di depan perut. Archer hanya tersenyum lebar melihat itu, ia memasukkan sepotong daging itu ke dalam mulut dan kembali mengawasi sekitarnya.

"Is that them?" tanya Ilona, ia menyenggol Archer, yang lain mengikuti kemana Ilona menatap.

Diantara beberapa meja di sana, dua orang pria dengan jas hitam dan kacamata hitam terlihat sedang duduk dan menolak pelayan yang menawarkan menu, jarak mereka cukup jauh sekali. Dilain tempat pada kursi tunggu beberapa seorang pria dengan jas hitam dan kacamata hitam juga berada disana membaca koran.

"Emm, tidak itu bukan mereka," ucap Ezra masih menikmati es krimnya.

"Pakaian mereka sama, bagaimana kau bisa membedakannya, Ezra?" tanya Archer.

We Have Case ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang