Kembalinya Masa Lalu 4/5 : bagian 2

9 6 8
                                    

«∞»
𝚆𝚎 𝙷𝚊𝚟𝚎 𝙲𝚊𝚜𝚎
«∞»



Suara pintu dibuka mulai terdengar perlahan, seorang pria terlihat menengok ke dalam ruangan sebelum ia benar-benar masuk ke dalam diikuti pria lain di belakangnya yang kemudian menutup pintu. Mereka berjalan pelan ke arah balkon dimana wanita paruh baya itu duduk. Kucing coklat belang itu turun dari pangkuan, dan masuk ke dalam ruangan, mengeong dengan kedatangan dua pria itu.

"Mom," ucap salah satunya, itu David yang sudah berdiri di samping wanita paruh baya itu.

Wanita itu mendongak menatap David, kedua tangannya mencoba meraih bahu David membuat David berlutut agar wanita itu menggapainya. "David? Oh my God my boy," ucap wanita itu terkejut melihat David, yang kemudian ia memeluk anaknya itu. "I miss you so much, David. Look, you've grown, you've become a man dear."

David tersenyum manis, ia hanya mengiyakan pernyataan ibunya itu. "I missed you too, Mom."

Wanita itu melepas pelukannya, ia mengusap pipi David dengan lembut.

Kemudian ia menoleh dan mendongak melihat pria lain di sampingnya yang sedari tadi tengah berdiri di sana, itu Archer. "Then who is this, David? Your friend?" tanyanya, "He looks like someone."

"Don't you know her?" tanya David kembali, ia ikut mendongak melihatnya. "He's Peter."

Wanita itu diam sejenak, ia menatap David lalu menatap Archer kembali. "Peter?"

"Yes, Mom," sahut Archer.

Wanita paruh baya itu menutup mulutnya dengan sebelah tangan. "Peter my boy?" tanyanya lagi.

"Yes, Mom." sahutnya lagi.

"Are you serious? Peter! Oh my God, my boy Peter. He's your brother David! Your brother Peter!" ucap wanita itu yang kemudian dibalas anggukan oleh David.

Wanita itu menggapai bahu Archer, dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. Archer berlutut dan memeluk ibunya itu, matanya berkaca-kaca walau tak sampai mengeluarkan air mata, tangannya mencengkram erat baju belakang ibunya, dagunya bertopang pada bahu wanita itu.

"Oh, Peter. I miss you my boy, I'm sure I'll meet you baby, and you're really here. You are in my arms," ucap wanita itu.

Ia melepaskan pelukannya, menempatkan kedua tangannya pada pipi Archer dan mengusapnya pelan. "Are you okay, baby? Who has been with you all this time? Have people been mean to you? I was so worried about you and now I'm so grateful you're in my arms, baby." pertanyaan itu terus menerus keluar dari mulutnya, dengan tangannya yang mulai bergetar menatap anaknya yang telah lama hilang.

Archer mengangguk pelan. "I'm fine, mom, they are bad, but I'm a strong mom, I have to be strong to meet you again. I also miss you very much, that's why I'm here, I'm fine."

Wanita itu tersenyum, "You two are indeed my good boys, I'm very proud of you, dear."

«∞»

Hari itu mereka berhasil membobol bank, hasil pemungutan pajak ilegal juga cukup banyak. Dan lagi-lagi mereka lolos dengan mudah, dua hari selanjutnya barulah berita pencurian bank muncul di berbagai media sebagai berita utama. Para berandalan itu kini bersembunyi di lubang ular, karena mereka adalah Snake Gangster, siapapun yang mencoba menangkap mereka atau mendekati lubangnya, mereka takkan bisa.

Para pria mabuk itu memenuhi ruangan, bau alkohol bisa tercium dimana saja bahkan dari jarak empat meter sekalipun. Anak laki-laki itu lebih memilih untuk mengotak-atik ponsel barunya di sudut ruangan. Ia lalu berdiri melihat sekelilingnya, mencari seseorang untuk ditemui sebentar.

We Have Case ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang