Bab III | Egoisme, Kekacauan, Kematian : bagian 5

18 12 33
                                    

«∞»
𝚆𝚎 𝙷𝚊𝚟𝚎 𝙲𝚊𝚜𝚎
«∞»


"Aw ... hati-hati! Kau menekannya."

"Maaf," Angela mengambil perban, ia perlahan membalut bahu David. "Nah sudah siap!"

Lars memberikan obat dan segelas air pada David, "pereda nyeri dan penurun demam, kurasa kau terlalu syok sampai suhu tubuhmu meningkat."

Diluar ruangan, Arthur berkacak pinggang dengan Ilona disampingnya, mereka menatap kedalam ruangan David dengan heran.

"Kurasa ini salahku juga, David hanya polisi dan detektif biasa, ya ... mungkin dalam misinya dia tidak pernah terkena luka tembakan. Ini memperlambat kita! Apa perlu aku menghubungi bibinya Helia?" ucap Arthur.

Ilona menepuk pundaknya, "tidak, kurasa kita bisa mempercayainya dalam kasus ini, dia hanya butuh waktu untuk menenangkan diri. Aku yakin itu." Ilona mencoba mengembalikan kepercayaan Arthur.

"Apa kau menyukai David? Jarang sekali kau percaya pada seseorang, bahkan Archer yang sudah lama bekerja denganmu kau tidak percaya padanya."

"Bukan itu, hanya saja ia terlihat bisa dipercaya, terbuka, dan bertanggung jawab, aku suka itu!"

Ketukan sepatu terdengar di sepanjang jalan menuju ruangan, dua orang sedang mendekati mereka dengan tergesa-gesa. Ilona melipat kedua tangannya di depan dada dan mengerutkan keningnya melihat mereka. Tanpa berbasa-basi mereka masuk kedalam ruangan melewati Ilona yang menatap tajam.

"Lars kami butuh bantuanmu, tolong cepat!"

David menoleh, "Ezra?"

"David, kau terluka? Maaf, tapi aku buru-buru. Lars?" Ezra nampak acuh tak acuh.

Lars mengangguk, segera meninggalkan mereka dan pergi ke laboratorium diikuti Ezra dan Archer.

«∞»

Lars mengutak-atik mikroskop dan sibuk dengan catatannya, Ezra sedikit-sedikit membantunya seperti saat ia membutuhkan cover glass atau semacamnya, setelah membatu Lars, Ezra membantu Archer membersihkan beberapa luka di wajahnya dengan kapas, menutup lukanya dengan plester dan mengompres ujung bibirnya yang lebam dengan sekantung es. Sementara Lars melanjutkan catatannya tuk menyimpulkan beberapa hasil penelitian.

Pukul 09.49, Ezra masuk membawa tiga gelas kopi, membagikannya pada Archer dan Lars.
Duduk disamping Archer dan mulai membuka beberapa dokumen yang tadinya ia bawa, mengeluarkan beberapa foto yang baru saja dicetak, foto yang menunjukkan TKP. Mengamatinya sembari menikmati segelas kopi.

Lars berjalan mendekati mereka, membawa catatannya untuk dibaca, "rambut pirang dan warna mata coklat, miliki oleh seorang Pria, itu hasilnya! Bagaimana?"

Ezra menopang dagunya dengan sebelah tangan, "pelakunya dua orang?"

"Ukuran jejak sepatu itu besar, kemungkinan dimiliki seorang Pria. Tetapi dengan tas wanita tersebut tentunya seorang wanita, beserta riasan wajah yang menempel di mana-mana," ucap Archer.

"Tersangka kita yang berpasangan hanya ada David Ilona, dan Nicole Chalisa, mereka--" Ezra menyadari sesuatu tidak meneruskan ucapannya, "harusnya ada jejak lain disana, dan semuanya akan--"

Dengan cepat Ezra berlari keluar diikuti Archer menyambar gelas kopi dan seluruh dokumen-dokumennya.

"Thanks Lars!"

Mereka berlarian menuju helipad melewati lift, kebetulan lift dipenuhi banyak orang, akan semakin lama jika harus menunggu giliran perlantai, tak sabar menunggu, Ezra segera melewati tangga untuk mempercepat langkah mereka diikuti Archer dibelakangnya.

We Have Case ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang