Bab IV : Kejanggalan di Trans-Siberia : bagian 2

14 9 9
                                    

«∞»
𝚆𝚎 𝙷𝚊𝚟𝚎 𝙲𝚊𝚜𝚎
«∞»

"Dimana Adira?" tanya Nindy.

"Pergi memanggil kondektur, sepertinya dia datang."

Pintu di geser, Adira dan tiga kondektur masuk mendekati mereka. Sedikit berbincang-bincang dengan Ezra dan Nindy, ketiga kondektur itu segera pergi untuk mengamankan para penumpang.

Jika benar hal ini adalah pembunuhan, pelakunya memungkinkan masih berada di dalam kereta, barang kali ada seorang penumpang yang mencurigakan, kondektur bisa membantu untuk mengawasi gerak-geriknya. Adira kembali datang dengan membawa Lars dan Angela, mereka berdua segera menangani mayat pria itu.

***

Ezra, Adira, dan Nindy berada di kursi mereka kembali. Adira sedang melaksanakan tugasnya untuk mengutak-atik dan mencari informasi dari ponsel korban. Sementara Ezra sedang termenung begitu pula dengan Nindy.

"Jeritan tadi terdengar seperti apa? Pria atau wanita?" tanya Ezra.

"Wanita," jawab Nindy dan Adira bersamaan.

Ezra diam sejenak, yang kemudian berdiri dari tempat duduknya berjalan kembali ke gerbong tempat kejadian perkara tadi. "Kalian tetap disini. Aku hanya ingin bicara dengan kondektur," ucapnya sebelum benar-benar meninggalkan mereka berdua.

"Baiklah," jawab Nindy.

"Ngomong-ngomong, Adira, ... soal Ezra, apa kau tidak merasa aneh dengannya? Dia seperti menyembunyikan sesuatu setelah ia bertemu Ace." Nindy mulai mencari bahan pembicaraan.

Adira beralih dari layar laptopnya, manatap Nindy sebentar. "Entahlah, kurasa dia sering terbawa emosi saja, kupikir tadinya hanya karena dia baru bangun tidur, tapi kurasa memang ada sesuatu yang mengganjal dipikirkannya, menurutmu?" Adira kembali menatap layar laptopnya.

Nindy mendesah panjang. "Aku mengira Ezra adalah satu-satunya pewaris kekayaan Ace."

"Sungguh?" Adira mengernyitkan dahi, dia nampak terkejut tetapi masih kurang percaya dengan pernyataan Nindy. "Kau bisa tanya David saja, itu bisa lebih jelas. David kan kawan lamanya, juga anggota kepolisian disana, dia pasti bisa mengerti siapa Ezra."

"Tidak juga, David itu polisi muda disana, tidak mungkin ia menangani kasus yang sudah terpendam bertahun-tahun. Lagian, coba pikir kenapa Ezra terlalu bersemangat dan bersikeras untuk mencari Ace, dia pasti punya alasan tertentu untuk menemuinya. Apalagi semalam aku sempat melihat dia sebelum tidur, menatap dua buah foto yang sama, salah satunya memiliki tulisan 'Temui aku di Negri Tirai Bambu untuk selengkapnya' itu dari Ace. Dan yang lain memiliki tulisan 'Mama' lalu bukankah sudah jelas hal itu?"

Adira menyingkirkan laptopnya. "Jadi kau beranggapan bahwa Ace menyimpan foto yang sama dengan Ezra, dan itu adalah istri Ace juga mama bagi Ezra? Lalu saat interogasi berlangsung, Ace menyatakan bahwa Ezra adalah pewarisnya? Kenapa Ezra tidak membicarakan hal tersebut kepada yang lain?"

"Itu yang masih menjanggal! Aku ingin memberitahu hal ini kepada Ilona, tapi bukan waktu yang tepat kurasa."

"Kenapa?" tanya Adira.

"Dia sedang sibuk dengan Agent tidak bersalah itu, apakah akan ku panggil Peter?" Nindy mengangkat sebelah alisnya, sebelah bibirnya terangkat sedikit.

We Have Case ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang